IHSG Terangkat 36,22 Poin, Rupiah Turun 19 Poin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/2) ditutup terangkat sebesar 36,22 poin didorong saham-saham berkapitalisasi besar. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah sebesar 19 poin menjadi Rp 11.666 dibanding sebelumnya Rp 11.647 per dolar AS.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 36,22 poin atau 0,80 persen ke posisi 4.568,94. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 6,43 poin (0,85 persen) ke level 765,24.
"Saham-saham berkapitalisasi besar kembali menguat sehingga mendorong IHSG BEI kembali berada di area positif," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, positifnya indeks BEI itu seiring dengan pergerakan bursa saham di Asia yang kembali bergerak menguat (rebound), kondisi itu dimanfaatkan pelaku pasar domestik untuk mengakumulasi saham.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar asing juga masih menunjukkan beli bersih (net buy) saham. Tercatat dalam data BEI beli bersih investor asing mencapai Rp 151,851 miliar.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan secara teknikal IHSG berada dalam fase konsolidasi menyusul adanya potensi mata uang rupiah melemah dan menguatnya harga minyak sawit mentah (CPO).
"Pelaku pasar dapat membuka kesempatan untuk mengakumulasi saham CPO," kata dia.
Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni BW Plantation (BWPT), Salim Ivomas (SIMP), London Sumatra Plantation (LSIP), Astra Agro Lestari (AALI).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 208.360 kali dengan volume mencapai 3,40 miliar lembar saham senilai Rp 4,41 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 198 saham, yang melemah 108 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 93 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 390,74 poin (1,74 persen) ke level 22.828,18, indeks Nikkei turun 47,86 poin (0,32 persen) ke level 14.923,11 dan Straits Times menguat 8,02 poin (0,25 persen) ke posisi 3.096,01.
Rupiah Melemah 19 Poin
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah sebesar 19 poin menjadi Rp 11.666 dibanding sebelumnya Rp 11.647 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, mengatakan rupiah bergerak melemah namun tipis menyusul sikap pelaku pasar uang di dalam negeri yang hati-hati menjelang testimoni the Fed di hadapan Komite Perbankan Senat AS.
"Kehati-hatian pelaku pasar di dalam negeri itu juga merefleksikan bahwa pasar sedang mengantisipasi keputusan the Fed," katanya.
Ia menambahkan saat ini indeks dolar AS juga cenderung mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia seiring dengan akan dirilisnya data pesanan barang tahan lama (durable goods orders) bulan Januari 2013 serta klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS.
"Meski data-data itu dapat menjadi penggerak pasar namun fokus pasar tetap pada testimoni the Fed," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, kendati ada sedikit kekhawatiran di pasar keuangan namun sebenarnya level rupiah saat ini cukup kondusif terhadap dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini (27/2), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 11.675 dibanding sebelumnya (26/2) di posisi Rp 11.669 per dolar AS. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...