IMF Desak Indonesia Lakukan Reformasi Ekonomi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia harus segera melakukan reformasi ekonomi, kata Dana Moneter Internasional (IMF) dalam ulasan tahunannya, Senin (16/12).
IMF juga memperingatkan proyeksi pertumbuhan periode menengah untuk Indonesia telah menurun.
Dalam ulasan tahunan untuk perekonomian Indonesia, IMF menegaskan bahwa reformasi harus fokus kepada hambatan-hambatan struktural pertumbuhan, antara lain pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan fleksibilitas pasar buruh.
"Pertumbuhan selama periode menengah diperkirakan mencapai 6 persen, lebih rendah dari 6,5-7 persen yang diproyeksikan pada konsultasi terakhir, berkat kondisi finansial yang lebih ketat, prospek global melemah, dan sistem penyaluran satu pintu (bottleneck)," kata IMF.
Pendapatan Per Kapita Turun
Turunnya pertumbuhan ekonomi menunjukkan pentingnya reformasi struktural untuk membantu perluasan basis manufaktur dan ekspor di Indonesia.
"Permintaan domestik akan terus menjadi pendorong pertumbuhan utama, tetapi hal itu memerlukan solusi tegas untuk mengurangi hambatan struktural."
Untuk tahun depan, prediksi IMF kurang lebih sama dengan prediksi pemerintah, yaitu defisit di atas 3 persen dari pendapatan per kapita dan pertumbuhan pendapatan per kapita turun hingga 5 persen.
Tahun ini, rupiah adalah mata uang paling lemah di Asia karena nilai tukar dengan dolar turun hingga 20 persen.
Pakar ekonomi mengatakan pemilu parlemen dan presiden tahun depan kemungkinan akan menunda reformasi ekonomi hingga 2015 ketika pemerintahan baru terbentuk.(BBC)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...