Produksi Minyak AS Naik Drastis pada 2016
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Produksi minyak Amerika Serikat akan terus meningkat hingga mencapai rekornya sebesar 9,6 juta barel per hari pada 2016, kata Departemen Energi AS hari Senin (16/12) dalam perkiraan tahunannya.
Meningkatnya hasil produksi dari “tight” oil seperti cadangan shale yang didapatkan melalui teknik hydraulic fracturing atau fracking, produksi AS akan menambah 800.000 barel lainnya per hari selama dua tahun mendatang, kata Energy Information Administration (EIA) di departemen tersebut.
Setelah mencapai puncaknya pada 2016, yang akan melebihi target tinggi sebelumnya pada 1970, produksi minyak akan stabil dan kemudian mulai menurun pada awal 2020.
Produksi gas alam diperkirakan akan terus meningkat terutama yang berasal dari eksplorasi dengan teknik fracking, EIA memprediksi peningkatan 56 persen antara 2012 dan 2040.
Perkiraan tersebut “menunjukkan bahwa teknologi canggih untuk produksi minyak mentah dan gas alam akan terus dilakukan untuk meningkatkan suplai domestik dan membentuk kembali ekonomi energi AS serta memperluas potensi untuk ekspor gas alam AS,” ujar administrator EIA Adam Sieminski dalam sebuah pernyataan.
Berkembangnya produksi gas dan minyak domestik AS “juga mengurangi kebergantungan kami pada minyak impor dan menguntungkan ekonomi AS saat industri gas alam yang intensif meningkatkan hasil mereka,” ujar dia.
Laporan tersebut memproyeksikan peningkatan dalam keseimbangan energi AS sehingga ekonomi menurunkan ketergantungannya secara bertahap pada sumber-sumber energi dari luar negeri.
Produksi minyak AS turun menjadi 5,1 juta barel per hari pada 2006 tapi melebihi 8 juta di pekan pertama Desember.
Konsumsi energi impor AS turun dari 16 persen total konsumsi pada 2012 menjadi 4 persen pada 2040. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...