Imigran Pakistan Simpatisan ISIS Rencanakan Pengeboman Konsulat AS
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM – Seorang warga Pakistan dituduh merencanakan pengeboman gedung konsulat dan keuangan Amerika Serikat dalam sidang deportasi pada Rabu (11/3).
Jahanzeb Malik, yang datang ke Kanada sebagai mahasiswa pada 2004 dan diberikan status kewarganegaraan tetap lima tahun kemudian, ditangkap oleh skuat polisi federal antiteror pada Senin.
Pihak berwenang membawanya ke Badan Pengungsi dan Imigrasi agar ia dideportasi ke Pakistan, ujar para petugas.
Dalam sidang pada Rabu, Canada Border Service Agency (CBSA) menuduh Malik berencana “membuat bom yang dikendalikan melalui pengendali jarak jauh untuk meledakkan Konsulat AS dan beberapa gedung lainnya di distrik keuangan Toronto.”
Dia juga dituduh berencana membuat rekaman video penyerangan tersebut “untuk mendorong orang lain melakukan hal yang sama,” menurut ringkasan kasus yang diberikan Badan Pengungsi dan Imigrasi.
CBSA mengatakan kepada dewan tersebut bahwa Malik mengakui rencana penyamarannya sebagai petugas Royal Canadian Mounted Police dan berusaha “meradikalkan” petugas yang berteman dengannya “dengan menunjukkan video-video pemenggalan ISIS.”
Dia dituduh membawa senjata, melakukan pelatihan perang dan ranjau di Libya, dan mengatakan kepada petugas tersebut bahwa dia adalah “teman dekat Anwar Al-Awlaki, seorang warga Amerika yang menjadi pemimpin tinggi Al Qaeda di Yaman, yang diledakkan oleh drone AS pada 2011.”
Karena risiko keamanan dan penerbangan, Malik masih ditahan menunggu deportasinya. (Ant/AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...