India Wajibkan Pemasangan Tombol Panik Bus Umum
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - "Tombol panik nantinya harus dipasang di seluruh bus umum di India, guna mengurangi jumlah serangan seksual terhadap perempuan," kata Menteri Transportasi Nitin Gadkari pada Rabu (25/5), lebih dari tiga tahun setelah tragedi pemerkosaan geng terhadap seorang mahasiswi di sebuah bus di Delhi.
Kementerian Transportasi mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan perintah resmi setelah mewajibkan langkah darurat terhadap bus umum pada 2 Juni.
“Untuk memastikan keselamatan bagi perempuan, setelah insiden malang tersebut, kami memutuskan untuk mewajibkan semua bus transportasi umum agar memasang tombol panik darurat, kamera closed circuit television (CCTV ) dan perangkat pelacakan Global Positioning System (GPS) pada mobil,” kata Nitin Gadkari kepada wartawan di New Delhi.
Dia merujuk pada insiden serangan brutal terhadap seorang perempuan pada Desember 2012 ketika perempuan tersebut kembali ke rumah dari bioskop.
Kasus tersebut memicu kemarahan dan protes massal di seluruh India, mendorong perombakan undang-undang tentang pemerkosaan, meski demikian, angka serangan masih tinggi.
Rajasthan adalah negara bagian pertama di India yang mewajibkan pemasangan perangkat tersebut pada bus umum.
Tombol panik tersebut dipasang di atas pintu depan, yang jika ditekan, akan mengirimkan pesan darurat ke ruang kontrol kepolisian dan kemudian dapat menampilkan rekaman langsung di bagian dalam bus.
Menteri Gadkari telah meluncurkan 20 bus, yang merupakan proyek Mahila Gaurav Express, merupakan bagian dari proyek percontohan. Dengan setengah dana untuk proyek tersebut berasal dari pemerintah pusat, tahap pertama proyek Mahila Gaurav Express akan mencakup 2.382 bus, sedangkan tahap kedua akan mencakup semua 4.500 bus dari Rajasthan State Road Transport Corporation. (AFP/indianexpress.com)
Editor : Sotyati
Lima Kiat Bijak Atur Pengeluaran Uang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tren No Buy Challenge 2025 untuk mendorong penerapan gaya hidup hemat dan...