Indonesia Fashion Week 2014 Gelar Kompetisi Desain Berkonten Lokal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia Fashion Week (IFW), seperti bisa dibaca di situs resminya, 5 Februari 2014, dengan dukungan Dulux menggelar Indonesia Fashion Design Competition (IFDC).
Tak berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu, IFW mencanangkan satu konsep bahwa untuk memajukan fashion Indonesia, dibutuhkan kebanggaan dan ciri khas tersendiri yang membuahkan prestasi. Cita-cita dan harapan itu yang mendasari lahirnya Local Movement, suatu ajakan untuk mencintai produk lokal dan cinta Indonesia. Apabila mayoritas rakyat Indonesia cinta akan negaranya, tentunya mereka pun akan menjadi "duta-duta perubahan" bagi negara ini.
Atas dasar itu, dengan konsep ready to wear, peserta ditantang untuk menciptakan produk berkonten lokal yang mampu memenuhi standar dan kualitas global.
Pemenang IFDC kemudian mendapat tantangan lebih tinggi lagi, yaitu bersaing dengan produk dari negara lain di ajang fashion berskala internasional di luar negeri.
Pemenang kompetisi ini sebelumnya telah berhasil meraih pencapaian yang membanggakan. Fransisca Phang dan Vonny Chyntia Kirana, pemenang IFDC 2013, sukses menggaet banyak buyer internasional di Hong Kong Fashion Week. Hal itu membuktikan, sebenarnya dengan olahan yang tepat, desain Indonesia dapat diterima oleh pasar internasional.
Indonesia Trend Forecasting
Sementara itu, kaitan Local Movement dengan tren adalah mempromosikan fashion Indonesia ke tingkat dunia dengan mengedepankan aset kekayaan budaya. Sudah saatnya, seperti dikemukakan tokoh IFW Dina Midiani, Indonesia melaju dengan ciri khas sendiri di pasar global, mengingat negeri ini memiliki banyak inspirasi budaya, sumber material, dan kreativitas SDM tanpa batas.
Untuk itu, IFW yang digawangi Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), membentuk tim Indonesia Trend Forecasting bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berbagai kalangan dari pemerintah, asosiasi, desainer, media, sekolah mode, pengamat mode, hingga seniman, turut bekerja sama merumuskan Indonesia Trend Forecasting yang akan menjadi dasar penciptaan serta sosialisasi dan promosi fashion Indonesia ke tingkat dunia.
Di Indonesia Fashion Week 2014, yang akan dilangsungkan 20 – 23 Februari, dapat disaksikan peragaan khusus yang mengangkat Tren 2015, pada Kamis, 20 Februari pukul 15.00-16.00 WIB. Dua belas sekolah mode berpartisipasi mewujudkan karya berbasis tren Indonesia yang mengeksplorasi kekuatan Solo, Banjarmasin, Jakarta, dan Raja Ampat sebagai inpirasi.
Lewat peragaan karya yang bertema “Recovery” itu, dapat dilihat pilot project penerjemahan tren fashion ala Indonesia.
Local Movement tidak akan berhenti hingga pelaksanaan IFW, yang digelar di Jakarta Convention Center. Gerakan bangga dan cinta Indonesia ini harus menyebar tidak hanya di bidang fashion dan bidang kreatif lainnya, namun di seluruh aspek kehidupan.
Editor : Sotyati
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...