Loading...
EKONOMI
Penulis: Ignatius Dwiana 00:00 WIB | Minggu, 13 Oktober 2013

Indonesia Menyambut Baik Peningkatan Perdagangan dan Investasi Korea

Hatta Rajasa di acara Business Forum Indonesia-Korea Selatan. (Foto Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kerjasama ekonomi Korea Selatan dan Indonesia ditingkatkan melalui kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye ke Indonesia.  Kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyambut upaya pertemuan kedua negara di Jakarta untuk memperdalam kerja sama dan bisnis pada hari Jum’at (11/10).

Kerja sama tersebut meliputi sektor-sektor strategis berupa energi, infrastruktur, pertanian, pertahanan, dan industri kreatif.

Hatta Rajasa menyoroti peningkatan arus investasi dan teknologi dari Korea Selatan pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini termasuk pendirian pabrik ban oleh Hankook, integrasi industri baja oleh KS-POSCO, dan rencana investasi oleh Lotte Chemical.

“Kami yakin bahwa investasi dari Korea akan berlanjut sehingga meningkatkan pengembangan ekonomi di Indonesia. Hal ini ditingkatkan melalui posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di wilayah ini dan menjadi pintu gerbang pasar ASEAN yang lebih luas,” kata Hatta Rajasa di Korea-Indonesia Business Investment Luncheon Meeting.

Indonesia akan memperoleh keuntungan jika Korea Selatan melakukan investasi dalam proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3I). Investasi Korea di Indonesia terus membaik sejak tahun 2008 meskipun terdapat tantangan ekonomi global.

Perdagangan antara Indonesia dan Korea mengalami peningkatan lebih dari 20 persen sepanjang lima tahun terakhir. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan pada semester pertama tahun 2013 ini menyentuh angka 5,8 juta dolar Amerika Serikat.

Pertemuan itu akan menjadi momentum bagi kedua negara untuk menetapkan target perdagangan sebesar 50 juta dolar Amerika Serikat pada tahun 2015 dan 200 juta dolar Amerika Serikat pada tahun 2020 mendatang.

Business Luncheon tersebut akan dilanjutkan pada Indonesia-Korea Business Forum. Dalam Forum Korea dan Indonesia akan ditandatangani sejumlah perjanjian (MoU), termasuk di dalamnya MoU proyek IPP PLTU Tebo 200 Mega Watt, proyek Bahan Bakar Kayu Pelet di Papua Barat, dan proyek Rel Kereta Apo di Sumatera Selatan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home