Indonesia Peringkat 9 dalam Perdagangan Mutiara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai perdagangan mutiara Indonesia dari data terakhir tahun 2012 sebesar US $ 29 juta. Indonesia untuk pasar dunia masih menempati urutan kesembilan dengan share nilai perdagangan 2,7 persen. Demikian disampaikan Direktur Perikanan Non Konsumsi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Maman Hermawan, di Jakarta pada konferensi pers Indonesia Pearl Festival 2013 dan Festival Perikanan 2013 di hari Selasa (13/8).
Tujuan dari Indonesia Pearl Festival sama dengan yang pertama dan kedua dalam rangka penguatan branding mutiara Laut Selatan Indonesia.
“Mengapa perlu penguatan branding? Karena kita tahu bersama, Indonesia sesungguhnya merupakan negara penghasil mutiara laut Selatan terbesar di dunia. Dengan share sebesar 43 persen khusus mutiara laut Selatan.” Kata Maman Hermawan.
Beberapa daerah penghasil mutiara di Indonesia antara lain Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), kepulauan Mentawai, dan Sulawesi Tengah.
“Persoalan yang mendasar di Indonesia adalah masuknya mutiara fresh water dari China dan mutiara imitasi. Mutiara itu masuk ke wilayah produksi, seperti NTB, Bali, NTT, bahkan ke Pulau Komodo. Sehingga ada orang sering kecele. Berharap dapat mutiara asli dari Indonesia, tetapi ternyata yang dibeli mutiara dari China sehingga image mutiara Indonesia menjadi jatuh.”
Mutiara Indonesia selama ini diekspor ke sejumlah negara antara lain Jepang, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru, dan Perancis.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...