Inggris Akui Daun Teh Indonesia Berkualitas
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Salah satu produsen Teh Inggris, Finlays, Ottilie Cunningham mengakui teh asal Indonesia sangat natural dan berkualitas tinggi dibandingkan teh dari negara lainnya.
Hal itu terungkap pada acara business luncheon dengan sekitar 20 pengusaha teh Inggris yang diadakan di KBRI London, Selasa siang. Rachmat Badrudin pada kesempatan itu juga tampil sebagai pembicara.
Dikatakannya perusahaannya sejak 10 tahun terakhir dia melakukan bisnis dan membeli teh dari Indonesia yang kemudian diolah untuk dijual ke konsumen.
Sebelumnya Ketua Umum Dewan Teh Indonesia Rachmat Badrudin memaparkan mengenai Petani Teh Indonesia dan Potensi Kerjasama dengan Pembeli dan Packers di Inggris.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Teh Indonesia yang juga pemilik KBP Chakra ia mendapat mandat dari Pemerintah memperdayakan perkebunan teh di Indonesia khususnya perkebunan rakyat.
Menurut Rachmat Badrudin, produksi dan perdagangan teh dunia mencapai 4.624.625 ton, dengan ekspor sebesar 1.770.652 dan import mencapai 1.621.600 ton, sementara perkebunan teh di Indonesia hanya sebesar 95.000 hektar dan 77 persen berada di Jawa Barat.
Dikatakannya Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan bisnis teh dan siap bekerja sama dengan Inggris dan atau negara lain untuk bermitra dengan petani teh lokal di perusahaan baru.
Indonesia berupaya untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama dalam pengembangan produktivitas dan kualitas daun teh dari Indonesia khususnya milik perkebunan rakyat dengan Inggris dan negara Eropa lainnya.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb menyampaikan penghargaannya dengan kehadiran misi dagang teh Indonesia ke Inggris. Hal ini sejalan dengan harapan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke London tahun lalu untuk melipatgandakan jumlah nilai perdagangan Indonesia ke Inggris.
Ketua Umum Dewan Teh Indonesia Rachmat Badrudin menjelaskan mengenai Petani Teh Indonesia dan Potensi Kerjasama dengan Pembeli dan Packers di Inggris.
Ekspor teh Indonesia mencapai 70.071 ton, termasuk ekspor ke Inggris sebanyak 9.121 ton atau 13 persen. Sedangkan import Inggris mencapai 137.134 ton, termasuk dari Indonesia sebanyak 9.121 ton atau tujuh persen.
Indonesia membuka kemungkinan untuk kerja sama baru dengan Inggris atau negara lain untuk bermitra dengan para petani lokal. Saat ini total lahan milik perkebunan rakyat sekitar 56.000 hektar yang hanya menghasilkan 35.000 ton, berpotensi mampu memproduksi setidaknya 84.000 ton dibuat teh.
Menurut Dubes, kerjasama perdagangan bilateral Indonesia Inggris khususnya produk teh dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2010 nilai ekspor teh Indonesia ke Inggris mencapai 23.3 juta dolar AS (Rp 268 miliar), dan di tahun 2011 naik menjadi 27,5 juta (Rp 320 miliar) dan pada tahun 2012 menjadi 45,7 juta dolar AS (Rp 532 miliar). Hal ini menunjukkan hampir dua kali lipat dari 2011.
Sementara nilai ekspor periode Januari sampai Juli 2013 mencapai 54,1 juta dolar AS (Rp 530 miliar), meningkat 300 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 hanya 12,6 juta dolar AS (Rp 147 miliar).
Atase Perdagangan KBRI London Marry Maryati mengakui ekspor teh Indonesia ke Inggris menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini harus di-support agar teh Indonesia bisa masuk lebih banyak lagi, apalagi Inggris mempunyai budaya minum teh yang cukup besar.
Dalam kunjungan misi dagang teh Indonesia ke London selain mengikuti pertemuan dengan para pengusaha teh di London juga mengadakan peninjauan ke kantor Finlays, perusahaan teh yang sudah berumur ratusan tahun serta bertemu dengan Internasional Tea Consultant.
Delegasi Dewan Teh Indonesia ke Inggris diketuai Rachmat Badrudin didampingi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Arief Santosa, Kepala Bidang Pengelolaan Pemasaran Dinas Perkebunan Jawa Barat Setra Yuhana, Direktur Eksekutif Dewan Teh, Sultoni Arifin, Ketua Asosiasi Petani Teh Jawa Barat, Yusuf Iskandar, Ketua Umum Asosiasi Teh Indonesia Dede Kusdiman Dakoir dan Ketua Bidang Kerjasama Dalam dan luar negeri, Agus Supriyadi juga akan melakukan peninjauan ke produsen teh di London. (Antara)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...