Inggris Tingkatkan Jumlah Pelatih Militer untuk Irak
KRUEN, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan, Minggu (7/6), Inggris akan menambah 125 pelatih militer ke Irak untuk mengantisiapi serangan Negara Islam (ISIS). Cameron menggambarkan ISIS sebagai ancaman terbesar yng sedang dibahas dalam konferensi G7 di Jerman.
Pengiriman awak militer tersebut dilakukan atas permintaan Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, untuk membantu pasukan Irak belajar menangani alat peleda improvisasi (IED).
Para pelatih tersebut membawa anak buahnya sekitar 200 personel ke Irak. Amerika Serikat memiliki 3.000 tentara di Irak dan sekitar 650 personel dari mereka merupakan penasihat militer dan pelatih.
Sebelumnya, Maret lalu. Inggris telah mengirimkan beberapa lusin tentara Inggris ke Irak untuk melatih pejuang Kurdi memerangi ISIS.
Menurut laporan USA Today, Cameron dan Obama tampak berbincang-bincang di sela-sela konferensi terkait kerja sama mengalahkan ISIS. Obama juga mengatakan, masalah terorisme di Libya dan Nigeria juga akan dibahas dalam pertemuan tujuh negara maju tersebut.
Meskipun ada kemunduran baru-baru ini di Irak, termasuk jatuhnya kota utama Ramadi atas ISIS, pasukan koalisi pimpinan AS yang memerangi gerilyawan mengatakan mereka berada di jalur yang benar.
"Untuk Irak saat ini, kita memiliki strategi yang tepat: koalisi serangan udara, pelatihan, perlengkapan senjata, dan pendampingan mitra lokal yang efektif," ujar Wakil Sekretaris Negara AS Tony Blinken, Selasa (2/6), di Paris.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...