Ini Tantangan Ekonomi Indonesia 2016 Menurut PIKI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI), Badikenita Putri Sitepu, mengatakan perkembangan ekonomi global tetap akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2016.
Menurut dia, meskipun di tahun 2016 perekonomian dunia dan negara berkembang diperkirakan meningkat, peningkatan ini masih dihadapkan pada sejumlah tantangan.
“Tantangan pertama, yaitu kondisi perekonomian global yang masih dibayangi kondisi moderasi pertumbuhan negara mitra dagang utama Indonesia,” kata Badikenita Putri Sitepu dalam diskusi Refleksi Awal Tahun 2016 PIKI, di Ballroom Gedung Sinar Kasih, Jalan Dewi Sartika Nomor 136 D, Cawang, Jakarta Timur, hari Kamis (28/1).
“Tantangan kedua, ketidakpastian prospek kebijakan moneter di Amerika Serikat. Dan ketiga, ketidakpastian pergerakan harga komoditas dunia,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, dari sisi domestik, lanjut Badikenita, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mendorong akselerasi pertumbuhan tinggi dan berkeadilan di antaranya, terbatasnya kapasitas produksi nasional terkait relatif rendahnya produktivitas.
“Tantangan selanjutnya adalah relatif rendahnya daya saing dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), serta mendesaknya kebutuhan untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam negeri,” sebutnya.
Revolusi Karakter
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Ekonomi Politik dan Sosial Sumatera Utara itu mengatakan cita-cita luhur untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara hanya dapat dicapai melalui pembangunan tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
“Kesenjangan dan potensi konflik di akar rumput dieliminasi melalui upaya membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.”
“Melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya, sejalan dengan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia, serta produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional adalah kunci sukses untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.”
Namun, kata Komisaris Utama PT. Kalpatma Sukses Mandiri itu, segala upaya maksimal tersebut harus disempurnakan dengan melakukan revolusi karakter bangsa serta memperteguh ke-Bhinneka-an dan restorasi sosial Indonesia.
“Dengan demikian, program pemerintah melalui Kabinet Kerja dapat terwujud selaras dengan Nawa Cita,” kata Wakil Ketua Umum DPP PIKI itu menegaskan.
Diskusi “Refleksi Awal Tahun 2016 PIKI” diawali dengan doa dan renungan yang dipimpin oleh Sekretaris Umum PIKI, Pendeta Audy Wuisang. Lalu dilanjutkan dengan kata sambutan dan pengantar yang disampaikan oleh Ketua Umum PIKI, Baktinendra Prawiro.
Setelah itu, sejumlah topik diskusi disampaikan oleh para narasumber di antaranya “MEA dan Ketenaga-kerjaan” yang dipaparkan oleh Ketua Bidang Ekonomi dan UKM DPP PIKI, Parhimpunan Simatupang dan topik “Mandiri Di Bidang Energi dan Ekonomi Melalui Penggunaan Mikroalga sebagai Bahan Baku Sumber Energi Terbarukan” oleh Ketua Bidang Demografi dan Lingkungan Hidup DPP PIKI, Evi Douren yang diwakilkan oleh Teddy Matheos.
Pada sesi berikutnya, topik “Meneropong Dunia Internasional Tahun 2016 Demi Keindonesiaan yang Berkeadaban dan Berkesejahteraan” dipaparkan oleh Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PIKI, Partogi Samosir, lalu topik “Demokrasi Lokal dan Pemilahan Kepala Daerah dalam Perpesktif Kebutuhan Kodifikasi UU Pemilu” disampaikan oleh Ketua Bidang Pendidikan dan SDM DPP PIKI, Izaac JR Litaay.
Sementara itu untuk topik “Papua, Antara Kepentingan Jakarta dan Kesejahteraan Rakyat” disampaikan oleh Ketua Bidang Sosial dan Budaya DPP PIKI, Woro Wahyuningtyas dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PIKI, Mamberob Rumakiek.
Dalam sesi sore hari, topik “Ancaman Radikalisme dan Terorisme terhadap Pluralisme di Indonesia” disampaikan oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia, Imelda Masni Sianipar dan topik “Bersama Memerangi Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) dan Kekerasan terhadap Anak (KtA) di Indonesia” yang dipaparkan oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPP PIKI, Irene L. Simanjutak.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...