Insiden Kekerasan di Tepi Barat Tak Berkurang
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Kekerasan di kawasan Tepi Barat terus terjadi. Setidaknya ada tiga insiden penikaman pada Selasa (10/11), menurut keterangan kepolisian Israel.
Dalam satu insiden, seorang warga Palestina diduga melakukan penikaman di Gerbang Damaskus, gerbang utama menuju kawasan Kota Tua Yerusalem dan tersangka tewas di tangan aparat.
Pria tersebut, bernama Mohammed Nimr (37), dari kawasan Issawiya di Yerusalem timur , meninggal karena lukanya di sebuah rumah sakit di Yerusalem.
Dalam insiden lainnya, dua pemuda Palestina masing-masing berusia 12 dan 13 tahun diduga menyerang aparat keamanan di Pisgat Zeev di kawasan permukiman Israel di wilayah pendudukan Yerusalem timur. Satu tersangka cedera setelah ditembak sementara seorang lainnya dibekuk.
Insiden tersebut terjadi saat aparat keamanan Israel sedang bertugas di jalur trem. Setelah tersangka pertama ditembak, “para penumpang trem bergegas memburu tersangka dan membekuknya,” ujar juru bicara kepolisian Israel Luba Samri.
Meski aksi kekerasan di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat masih terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir, aksi penyerangan pada Selasa di Yerusalem merupakan insiden pertama dalam kurun waktu lebih dari sepekan terakhir.
Kejadian ketiga, seorang warga Palestina tewas ditembak aparat keamanan saat berusaha menikam seorang polisi perbatasan Israel di dekat desa Tepi Barat, Abu Dis, pada Selasa (10/11), menurut keterangan polisi, dalam serangan ketiga pada hari itu.
Aparat polisi perbatasan lainnya menembak pelaku penyerangan yang dinyatakan tewas di lokasi kejadian, menurut pernyataan polisi.
Insiden tersebut terjadi di sebuah wilayah yang berbatasan dengan kawasan pendudukan Israel, Yerusalem Timur.
Liga Arab Berupaya Akhiri Eskalasi Kekerasan Israel
Para menteri luar negeri Liga Arab pada Senin berupaya mencari jalan untuk menghentikan eskalasi kekerasan terhadap Palestina.
Serangan penusukan, penembakan dan tabrakan mobil selama beberapa pekan di Israel dan Tepi Barat menewaskan 74 orang, sekitar setengahnya diduga sebagai pelaku serangan.
Sepuluh warga Israel dan satu warga Arab juga tewas, dan kekerasan menyebar hingga ke Jalur Gaza.
“Pertemuan darurat ini digelar di tengah eskalasi berbahaya oleh pemerintah Israel, penghuni, kelompok ekstremis Yahudi dan pasukan Israel di kota Yerusalem,” kata Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan dalam pertemuan itu, lapor kantor berita resmi Saudi Press Agency.
Dia memimpin pertemuan blok beranggota 22 negara tersebut, dan menyebutkan isu Palestina adalah kunci mencapai perdamaian dan keamanan di kawasan itu.
“Kita berkumpul hari ini untuk mengambil keputusan mengenai apa yang bisa kita lakukan guna menghentikan kejahatan dan pelanggaran ini,” ia menambahkan. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...