Intelijen Telah Peringatkan Kemungkinan Seragan ISIS di Turki
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Intelijen Turki (MIT) telah memperingatkan masuknya tujuh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di negara itu, namun gagal menemukan mereka sebelum terjadinya serangan bom bunuh diri di kota Suruk, dekat perbatasan dengan Suriah.
Sebuah ledakan telah menewaskan sedikitnya 32 orang di sebuah kota pusat budaya di Distrik Suruk, Provinsi Sanliurfa, Turki, hari Senin (20/7). Puluhan orang lainnya luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
"Kami prihatin bahwa jumlah korban meninggal akan meningkat. Para pelaku akan segera ditemukan dan diadili," kata Menteri Dalam Negeri Turki dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan harian setempat, Hurriyet Daily News.
Menteri Dalam Negeri Turki, Sebahattin Öztürk, mengatakan, "Kami percaya bahwa itu adalah serangan bom bunuh diri. Belum ada nama disebut sebagai identitas pelaku bom bunuh diri." Sementara Deputi Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 31 orang.
Ada spekulasi bahwa ledakan itu dilakukan seorang perempuan berusia 18 tahun sebagai pembom bunuh diri, dan dia anggota Negara Islam Irak dan Levant (Islamic Syaye of Iraq and Levant / ISIL) yang juga disebut atau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
"Kami tidak hanya mengutuk serangan ini, tetapi juga akan menemukan mereka yang bertanggung jawab dan membawa mereka ke pengadilan. Serangan ini menargetkan perdamaian, demokrasi dan ketertiban umum di Turki," kata Perdana Menteri, Ahmet Davutoglu, dalam konferensi pers di Ankara.
Davutoglu menegaskan ISIL adalah tersangka utama, menambahkan bahwa 43 orang termasuk 9 dengan luka serius, telah dirawat di rumah sakit. Dia juga meminta semua partai politik untuk bersama-sama mengeluarkan pernyataan mengutuk terorisme.
Disebutkan bahwa acara pemuda sosialis Kobane yang manjedi target serangan. Setidaknya 300 anggota FederasiAsosiasi Pemuda Sosialis (SGDF) tinggal di Pusat Kebudayaan Amara sebagai bagian dari ekspedisi musim panas untuk membantu membangun kembali kota Kobane, yang terletak tepat di seberang perbatasan dengan Suruk.
Pusat budaya itu dikelola Kota Suruk di bawah kendali Partai Demokrat Rakyat (HDP), dan sering menjadi tuan rumah wartawan dan relawan yang bekerja untuk pengungsi dari Kobane. Wilayah itu telah berulang kali diserang oleh ISIL dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan,diberitakan telah bertemu berbagai pihak termasuk Gubernur Sanliurfa, Ä°zzettin Küçük, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai serangan itu, seperyi disebutkan kantor berita nasional Turki, Anadolu.
Ada Peringatan
Hurriyet memberitakan bahwa pasukan keamanan Turki telah berulang kali memperingatkan tentang adanya tujuh orang militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang menyeberang ke Turki secara ilegal. Mereka berencana untuk melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran di dalam negeri.
Organisasi Intelijen Nasional (MIT) menginformasikan pasukan keamanan tentang kemungkinan serangan oleh anggota ISIL pada tanggal 22 Juni dan 3 Juli. Laporan itu menyebutkan nama-nama tujuh militan ISIL, termasuk tiga perempuan.
Setelah pemberitahuan MIT, polisi memulai operasi terhadap ISIL di beberapa kota, termasuk Ä°stanbul, Ankara, Sanliurfa, Konya dan Izmir, dan telah menahan 97 orang. Namun, aparat keamanan dilaporkan gagal menangkap tujuh orang itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...