Interpreter di Acara Penghormatan Mandela Dituduh Palsu
PRETORIA, SATUHARAPAN.COM - penerjemah bahasa isyarat yang digunakan pada upacara penghormatan untuk Nelson Mandela pada hari Selasa (10/12) yang gambarnya disiarkan televisi di seluruh dunia disebut-sebut palsu.
Federasi Tuna Rungu Afrika Selatan mengatakan penerjemah yang bersebelahan dengan para pemimpin dunia termasuk Presiden Barack Obama saat berpidato adalah "palsu".
Bruno Druchen, direktur nasional Federasi Tuna Rungu Afrika Selatan, menulis tweet di akunnya @BrunoDruchen saat acara berlangsung di Stadion FNB, daerah pinggiran Johannesburg, Afrika Selatan: "tolong singkirkan interpreter badut ini, tolong!"
"dia melakukan hal yang sama pada setiap kalimat! Aku melihat badut ini langsung!" tulis Bruno Druchen.
The Associated Press juga melaporkan tuduhan pada Rabu (11/12), mengatakan bahwa tiga ahli bahasa isyarat yang menonton siaran itu mengatakan pria itu tidak menerjemahkan dengan bahasa isyarat Afrika Selatan ataupun Amerika.
"Itu mengerikan, benar-benar sirkus, benar-benar buruk," kata Nicole Du Toit, seorang penerjemah bahasa isyarat resmi, mengatakan kepada AP. "Hanya dia yang bisa memahami gerakannya."
Pemerintah Afrika Selatan mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan sebuah pernyataan.
Collins Chabane, salah satu dari dua menteri di Kepresidenan Afrika Selatan, mengatakan pemerintah terus menyelidiki hal tersebut.
Banyak warga Afrika Selatan tidak menyadari kontroversi bahasa isyarat yang terjadi. Rachel Kika, 47 tahun, seorang guru di Afrika Selatan sangat terkejut.
"Saya tidak akan berpikir pemerintah akan menempatkan seseorang di sana yang tidak tahu apa yang mereka lakukan," kata Rachel. "Ini akan menjadi sangat mengecewakan. Saya berharap mereka mendapat fakta-fakta yang salah. Aku tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi disaat bahasa isyarat menjadi bahasa resmi." (usatoday.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...