Investasi Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta Rp 139 Miliar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - PT Angkasa Pura II menargetkan pembangunan stasiun Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta dengan investasi sekitar Rp139 miliar akan rampung pada akhir 2015.
"Pemasangan tiang pancang akan dilakukan pada Agustus 2014, dengan pengerjaan sekitar 18 bulan, maka diharapkan mulai beroperasi akhir 2015," kata Direktur Utama AP II, Tri Sunoko, di Kantor Pusat AP II, Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (6/3).
Menurut Tri, saat ini proses pembangunan stasiun KA Bandara sedang dalam tahap persiapan lokasi, yang kontrak pengerjaannya sudah dilakukan sejak Januari 2014.
Pengerjaan meliputi pendataan lahan, pengukuran, pembersihan, dan pembongkaran hingga siap untuk dibangun. "Pembersihan lahan dari kabel-kabel seperti kabel telekomunikasi, kabel listrik, pipa saluran, pipa pembuangan, termasuk pipa bahan bakar, yang harus dialihkan ke tempat lain. Setelah itu lahan tersebut kita instalasi sesuai keperluan stasiun bandara," ujarnya.
Dengan begitu, Tri mengutarakan, lahan yang berlokasi antara Terminal 1 dan Terminal 2 tersebut seratus persen siap untuk dijadikan stasiun terakhir KA Bandara. "Kita secara prinsip sudah siap, tinggal menunggu pembangunan KA Bandara yang terkoneksi dengan Bandara Soekarno-Hatta," katanya.
Desain stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta tersebut akan terpadu dengan areal parkir, dengan menggunakan monorail sebagai moda "people movers system" yang menghubungkan Terminal 1, 2 dan Terminal 3.
Menurut catatan, pada April 2014, pemerintah segera melakukan pelelangan atau tender prakualifikasi pembangunan kereta bandara ekspres dengan rute Halim-Bandar Udara Soekarno-Hatta. Studi kelayakan kereta bandara selesai pada Desember 2013.
Rute kereta bandara ekspres dimulai dari kawasan Halim (origin destination), Cawang, Manggarai, Tanah Abang, Sudirman, Pluit, sampai ke Terminal 3 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Mulai dari Halim underground, lewat MT Haryono lalu elevated di Cawang sampai Sheraton, lalu underground lagi sampai Terminal 3 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Skema pembangunannya menggunakan pola private public partnership (PPP) atau kerja sama pemerintah dan swasta, yang akan dibangun sebagian di bawah tanah (underground), sebagian melayang (elevated).
Berdasarkan penghitungan kebutuhan anggaran untuk proyek itu diperkirakan mencapai sekitar Rp 20 triliun.(Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...