Irak Akhiri Pemblokiran Media Sosial
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Irak mengakhiri 17 hari pemblokiran media sosial yang bertujuan mengganggu komunikasi milisi yang menguasai barat dan utara Irak, kata sumber di kalangan pengusaha hari Selasa (1/7).
Salah satu sumber menyatakan Irak berada di bawah tekanan organisasi nonpemerintah untuk mengakhiri pemblokiran media sosial.
Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), hari Minggu mendeklarasikan Abu Bakr al-Baghdadi sebagai khalifah umat Islam, yang dipublikasikan oleh milisi Sunni melalui media sosial.
Pemberontakan Sunni, yang terjadi 10 Juni, mengakibatkan BUMN telekomunikasi Irak, ITPC, memblokir semua media sosial, kata laporan Reuters bulan lalu.
Pemblokiran diakhiri hari Senin (30/6), kata Martin Frank, direktur penyedia layanan internet IQ Networks.
Sekitar 20 situs web, termasuk stasiun televisi Al-Arabiya masih diblokir, kata dua sumber tanpa nama.
Pemerintah irak masih mengizinkan layanan data seluler di luar area konflik, kata sumber tersebut. Aplikasi obrolan instan juga diperbolehkan termasuk WhatsApp.
Bulan lalu Irak membekukan layanan operator seluler Zain Iraq, Ooredoo dan Orange.
Irak hanya mengizinkan layanan 3G untuk operasional situs web saja.
Pekan ini ITPC secara berkala mematikan layanan internet di seluruh Irak, walaupun tindakan itu tidak efektif karena wilayah Kurdistan masih bisa mengakses internet. (alarabiya.net)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...