Irak Berjuang Bebaskan Kota Kristen Qaraqosh
ARBIL, SATUHARAPAN.COM - Pasukan Irak tengah bersiap merebut kembali kota Kristen terbesar di negara, Qaraqosh, dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS / ISIS) hari Rabu (19/10). Serangan ini langkah penting menuju sasaran utama kota Mosul.
Berita tentang kemajuan merebut kota Qaraqosh itu, seperti laporan AFP, disambut kegembiraan di antara orang-orang Kristen yang melarikan diri dari kota itu yang kini mengungsi di kota Arbil.
Serangan militer Irak merebut kota Mosul dilancarkan hari Senin (17/10) dan didukung koalisi internasional anti ISIS yang dipimpin Amerika Serikat. Namun Presiden AS, Barack Obama, mengingatkan juga bahwa pertempuran akan cukup sulit.
Para pejabat mengatakan bahwa merebut kembali kota Mosul bisa dalam hitungan pekan atau bulan. Dan diingatkan ada ratusan ribu orang berada di kota itu yang dijadikan perisai manusia oleh ISIS.
Pasukan federal Irak menyerbu kota Qaraqosh, sekitar 15 kilometer sebelah tenggara Mosul, pada hari Selasa (18/10), namun ISIS pejuang untuk bertahan.
Unit elite kontra-terorisme Irak (CTS) mengunakan senjata berat dalam operasi itu dan siap memaksa ISIS keluar dari kota itu. "Kami sekarang di sekitar Hamdaniya," kata Letnan Jenderal Riyadh Tawfiq, komandan pasukan darat Irak, mengatakan kepada AFP, di masis operasi Qayyarah, distrik di mana kota Qaraqosh berada.
"Kami sedang mempersiapkan serangan itu," katanya. "Ada beberapa kantong (perlawanan), dan beberapa bentrokan, mereka mengirim bom mobil . Tapi itu tidak akan membantu mereka."
Disambut Warga Kamp Pengungsi
Warga Kristen Qaraqosh yang mengungsi mengadakan perayaan awal pada Selasa malam di Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdistan. Mereka melarikan diri setelah ISIS merebut kota itu.
Mereka berkumpul untuk doa di halaman sebuah gereja di kota itu. Beberapa di kerumunan bernyanyi, menari dan bertepuk tangan, sementara yang lain memegang menyalakan lilin.
"Hari ini adalah saat yang bahagia. Tidak ada keraguan tanah kami akan dibebaskan dan kami berterima kasih kepada Tuhan, Yesus Kristus, dan Bunda Maria," kata Hazem Djedjou Cardomi, seorang jurnalis di antara mereka.
Qaraqosh adalah kota terbesar dengan banyak penduduk Kristen. Kota dan desa di sana dikuasai jihadis ISIS yang mengasai Provinsi Niniwe, Irak pada bulan Agustus tahun 2014.
Eksodus massal itu mebuat gelombang pengungsi yang sebagian besar warga Kristen yang sebenarnya telah banyak berkurang di Irak. Sebagian besar mengungsi ke wilayah Kurdi tetangganya.
Qaraqosh adalah sebuah kota dengan penduduk sekitar 50.000 orang pada tahun 2014 dan merupakan rumah bagi setidaknya tujuh gereja. Itu kota utama warga Kristen yang mencapai sekitar 300.000 yang masih ada di Irak.
Namun hanya sedikit, jika ada, warga sipil diyakini tetap berada di kota Qaraqosh.
Irak Kuasai Beberapa Desa
Tiga hari operasi militer, pasukan Irak mendekati Mosul dari beberapa arah, termasuk dari selatan di mana pasukan federal dan polisi melawan ISIS dan merebut kembali desa-desa di sana hingga ke Lembah Tigris.
Beberapa keluarga terbebas dari ISIS untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, dan dilaporkan mereka dengan hati-hati mendekati pasukan keamanan sambil melambaikan bendera putih.
Dalam satu desa di distrik Al-Syura,selatan Mosul, orang-orang itu segera diisolasi dan digiring ke beberapa bangunan untuk skrining.
"Pasukan kami akan memeriksa profil terhadap informasi yang kami peroleh dari sumber-sumber lokal, karena kita berusaha untuk menemukan anggota ISIS," kata seorang mayor polisi federal kepada AFP.
Sebagian besar pria mengenakan jenggot panjang karena anggota ISIS memerintah demikian pada mereka selama lebih dari dua tahundan dilarang pemangkasan jenggot. Pada hari Rabu, pasukan Irak telah mencapai desa Bajwaniyah, sekitar 30 kilometer selatan Mosul.
Warga Jadi Perisai ISIS
"ISIS terlalu banyak musuh di dunia yang bergabung menentangnya," kata Aymen al-Tamimi, seorang ahli jihad di Forum Timur Tengah yang dikutip AFP.
Puluhan ribu pasukan anti ISIS terlibat dalam operasi untuk merebut kembali kota Mosul, di mana para jihadis memiliki kekuatan sekitar 3.000 sampai 4.500 orang.
Namun para pemimpin dunia dan komandan militer memperingatkan, meskipun tanda-tanda kemajuan pada operasi di Mosul itu lebih cepat dari yang diperkirakan, pertempuran bisa menjadi panjang dan sulit.
"Mosul akan menjadi pertempuran yang sulit. Akan ada kemajuan dan akan ada kemunduran," kata Obama, hari Selasa.
Setelah membersihkan kota dan desa di pinggiran Mosul dengan dukungan pesawat dari koalisi pimpinan AS, pasukan Irak diharapkan mengepung kota Mosul segera.
Sejauh ini sekitar satu juta orang dipaksa melarikan diri dari kota itu. Hanya beberapa puluh keluarga meninggalkan Mosul sejak awal operasi, menurut pekerja bantuan kemanusiaan. Sementara pasukan Irak terlalu jauh dari kota untuk membantu warga sipil melarikan diri.
Ada kekhawatiran besar bahwa warga sipil digunakan sebagai perisai hidup oleh ISIS. "Ribuan warga Irak yang putus asa melarikan diri ke kamp pengungsi Suriah yang kotor dan penuh sesak dalam upaya untuk melarikan diri dari serangan di Mosul," kata kelompok bantuan Save The Children hari Rabu kepada AFP. Ada 5.000 warga yang telah mencapai kamp Al-Hol dalam 10 hari terakhir.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...