Irak: Delapan Perwira Ditangkap Terkait Penyelidikan Pembunuhan PM Kadhimi
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Delapan perwira Irak ditangkap atas tuduhan kelalaian dalam menyelidiki upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri, Mustafa Al-Kadhimi, kata seorang pejabat senior hari Senin (29/11).
Kadhimi lolos tanpa cedera dari percobaan pembunuhan pada 7 November lalu, dalam serangan yang belum diklaim pihak manapun.
Drone berisi bahan peledak digunakan dalam serangan itu, dengan satu drone mengenai kediamannya di Baghdad, sementara yang kedua gagal meledak dan ditemukan di atap rumah.
Sebuah tim penjinak bom dan ahli forensik ditugaskan untuk memeriksa drone kedua untuk mengangkat kemungkinan sidik jari, kata penasihat keamanan nasional, Qassem Al-Araji, dalam konferensi pers.
Tim-tim itu kemudian diperkirakan akan meledakkan drone itu tetapi kemudian mengungkapkan bahwa mereka gagal mengangkat sidik jari sebelumnya, kata Araji.
Akibatnya, sebuah komite yang menyelidiki serangan itu memutuskan untuk menangkap delapan petugas, termasuk dua jenderal, kata Araji.
Penyelidikan mengapa mereka gagal melaksanakan instruksi telah diluncurkan, tambahnya. Komisi “tidak ingin menuduh siapa pun atau faksi mana pun”, kata Araji. "Tapi apa yang terjadi menunjukkan telah terjadi kelalaian."
Serangan itu terjadi dua hari setelah dua orang tewas ketika pasukan keamanan bentrok dengan pendukung partai-partai yang didukung Iran yang kalah dalam pemilihan umum pada 10 Oktober di Irak.
Kekerasan pecah ketika para demonstran mencoba masuk ke Zona Hijau dengan keamanan tinggi yang menampung gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...