Irak Tutup Media Sosial
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Di tengah berkecamuknya perang, Pemerintah Irak menutup media sosial termasuk Facebook dan Twitter.
Pengguna di negara tersebut yang berusaha memasuki situs-situs itu, seperti dilaporkan bbc.co.uk, akan mendapatkan pesan yang menyatakan Kementerian Komunikasi menutup akses, “This Website has been blocked by the Iraqi Ministry of Communications”. Situs upi.com bahkan menyebutkan penutupan mulai dilakukan sejak Jumat (13/6).
Tanpa pemberitahuan alasannya secara resmi, Kuwait News Agency, seperti dikutip upi.com, menduga penutupan akses itu ada kaitannya dengan konflik yang sedang berkecamuk di negara itu. Tindakan itu diambil karena kelompok pemberontak Islamis, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), menggunakan Twitter untuk memperlihatkan foto pria yang kepalanya dipancung, di samping menyebarkan pesan propaganda.
Juru bicara Facebook mengatakan pembatasan itu "mengkhawatirkan", seperti dilaporkan wartawan BBC Joe Miller.
Sebuah sumber di Irak mengatakan kepada BBC akses terhadap internet di sejumlah provinsi sama sekali ditutup.
Juru bicara YouTube mengomentari perkembangan itu dengan mengatakan, "Kami mengamati sejumlah laporan bahwa sejumlah pemakai tidak bisa membuka YouTube di Irak. Tidak terdapat masalah teknis di pihak kami dan kami sedang mengkaji masalah ini."
Hari Jumat, 13 Juni, bagian kebijakan masyarakat Twitter mengatakan, "Pengguna di #Irak melaporkan sejumlah masalah menggunakan layanan kami. Kami menyelidiki laporan mereka dan berharap layanan dapat segera pulih."
Juru bicara Facebook mengatakan, "Kami terganggu dengan sejumlah laporan akses di Irak dan sedang menyelidikinya." (bbc.co.uk/upi.com)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...