Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 12:45 WIB | Senin, 18 September 2023

Iran Kecam Sanksi Baru Yang Dijatuhkan AS dan Uni Eropa

Protes pada tanggal 26 Oktober 2022 menunjukkan seorang perempuan tidak berkerudung berdiri di atas kendaraan saat ribuan orang berjalan menuju pemakaman Aichi di Saqqez, kota asal Mahsa Amini di Provinsi Kurdistan, Iran barat, untuk memperingati 40 hari kematiannya. (Foto: dok. AFP)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Iran mengecam negara-negara Barat termasuk musuh bebuyutannya, Amerika Serikat, atas apa yang mereka sebut sebagai keputusan “ilegal” yang menjatuhkan sanksi baru terhadap republik Islam tersebut.

Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa mengumumkan sanksi baru terhadap beberapa individu dan entitas Iran pada hari Jumat, menjelang peringatan satu tahun kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.

Amini, seorang warga Kurdi Iran berusia 22 tahun, meninggal pada 16 September 2022 setelah penangkapannya di Teheran karena dugaan pelanggaran aturan ketat berpakaian bagi perempuan di Republik Islam.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mengecam “tindakan ilegal dan tidak diplomatis” negara-negara Barat dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Jumat malam.

Kanani juga mengutuk “tindakan dan pernyataan intervensionis serta dukungan yang konyol dan munafik” terhadap gerakan protes.

Dia memperingatkan para diplomat Eropa terhadap apa yang disebutnya sebagai “perilaku tidak konstruktif” yang “tidak sesuai dengan kepentingan mereka.”

Sanksi AS pada hari Jumat menargetkan 25 pejabat Iran, tiga media dan sebuah perusahaan sensor internet ke dalam daftar hitam sanksi mereka, dengan mengatakan bahwa semuanya terkait dengan penindasan yang dilakukan Teheran terhadap protes setelah kematian Amini.

Kebanyakan dari mereka adalah komandan regional kepolisian nasional dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Yang juga dijatuhi sanksi adalah Gholamali Mohammadi, kepala Organisasi Penjara Iran, yang menurut Departemen Keuangan AS bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius termasuk penyiksaan dan pemerkosaan.

Tiga media, Press TV yang dikendalikan pemerintah serta kantor berita Tasnim dan Fars, juga dimasukkan dalam daftar hitam.

Sanksi yang dijatuhkan Inggris termasuk Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, Mohammad Mehdi Esmaili, wakilnya Mohammad Hashemi, Wali Kota Teheran, Alireza Zakani, dan juru bicara kepolisian Iran, Saeed Montazer Almehdi.

Uni Eropa menambahkan ke dalam daftar hitamnya empat pejabat Iran:  seorang komandan Korps Garda Revolusi Islam, dua kepala polisi regional dan kepala penjara.

Sanksi tersebut juga dikoordinasikan dengan Kanada dan Australia.

Protes kematian Amini tahun lalu menyebabkan ratusan orang terbunuh, termasuk puluhan pasukan keamanan, dan ribuan orang ditangkap dalam apa yang disebut Teheran sebagai “kerusuhan” yang dikobarkan oleh pemerintah asing. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home