Ireng Maulana Persembahkan Talenta untuk Tuhan

SATUHARAPAN.COM – Ireng Maulana semasa hidup tak hanya aktif di dunia bisnis hiburan, ia juga dikenal aktif di gereja. Menggalang dana dan mengaransemen  lagu rohani.

Legendaris jazz Indonesia yang bernama lengkap Eugene Lodewijk Willem Maulana ini mempunyai nama baptis Katolik Roma, Fransiskus—seperti nama Paus yang sekarang ini menjabat. Pada pertengahan 2000-an, Ireng Maulana sering blusukan di gereja-gereja. Bersama Robertus Tony Suwandi, dan Didiek SSS, mengiringi koor gereja setempat. Biasanya, koor anak muda yang  melakukan penggalangan dana.

Berbeda dengan di panggung festival, rekaman, atau siaran televisi, trio musikus jazz ini banyak ‘mengalah’ saat main di gereja. Permainan solo sangat sedikit. Improvisasi sekadarnya.  Saat paduan suara dan umat menyanyi, mereka mengiringinya dengan sentuhan musik profesional.

“Saya sudah tiga tahun ini ikut pelayanan untuk mencari dana di gereja,” kata Ireng saat itu waktu itu, Ireng menggantikan posisi Embong Rahardjo yang meninggal dunia. Embong dikenal sebagai legenda saksofon Indonesia.

“Main di gereja ini lain sekali dengan di festival jazz atau di pertunjukan biasa. Suasananya berbeda,” kata Ireng. Maksudnya, tentu, pemusik tak bisa banyak improvisasi. Suasana ibadah harus tetap dijaga agar jemaat dikondisikan untuk memuji, memuliakan Tuhan. Bukan si pemain musik.

Didiek pun menambahkan, talenta musik yang mereka terima berasal dari Tuhan, sehingga perlu dikembalikan kepada-Nya. “Semua untuk kemuliaan-Nya,” ujar pemimpin Orkes Studio Jakarta ini.

Tak hanya tampil di gereja, Ireng juga menggarap album rohani Kristen. Misalnya, album Bingkisan Natal yang dinyanyikan Berlian Hutauruk. Hanya, Ireng belum mempunyai album rohani sendiri. "Dia mau bikin kaset rekaman lagu rohani. Baru ngumpulin lagu, baru baca-baca," kata istri mendiang, Maria, ditemui suara.com di RS Dharmais, Jakarta Barat, Minggu (6/3/2016).

Pukul 01.00, Minggu, legenda jazz Indonesia, Ireng Maulana meninggal dunia karena serangan jantung. Selamat jalan Om Ireng Maulana, kiranya karya Anda terus menginspirasi generasi musik Indonesia. Dan, keluarga yang ditinggalkan terus diberi penghiburan oleh Tuhan Yesus Kristus. (Hurek/wikipedia)

Editor : Bayu Probo