ISIS Buka Lowongan Kerja untuk 10 Posisi Ini
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau lazim dikenal sebagai ISIS, melansir iklan yang menggambarkan bahwa mereka sedang membuka lowongan kerja besar-besaran, paling tidak untuk 10 jenis pekerjaan. Seorang anggota ISIS asal Inggris yang melarikan dari negaranya untuk bergabung dengan kelompok terkutuk di seluruh dunia itu, memposting iklan lowongan kerja mereka secara online, yang ditujukan kepada mereka yang bersedia direkrut tetapi bukan untuk berperang.
Sebagaimana diberitakan pertama kali oleh The Independent (10/4), pria itu yang mengaku bernama Abu Sa'id Al-Britani, mencoba mencari pengikut ISIS lewat internet dengan menawarkan lowongan kerja yang dapat mereka isi, tanpa harus bertempur ke medan laga. Ia mengatakan, keengganan untuk bertempur memang adalah "tanda iman yang lemah" tapi, lanjut dia, ada pekerjaan yang tersedia di luar medan perang, diantaranya sebagai petugas pers, instruktur kebugaran dan pembuat bom, untuk menyebut beberapa diantara jenis pekerja yang dibutuhkan ISIS..
Menurut daftar 10 pekerjaan yang dirilis awal bulan ini, relawan ISIS dibutuhkan antara lain untuk mengindoktrinasi anak-anak di wilayah ISIS, untuk menerapkan hukum syariah menurut versi mereka sendiri serta untuk merawat pejuang yang terluka.
Nomor satu dalam daftar lowongan kerja mereka adalah petugas pers untuk bekerja di tempat yang mereka sebut "media center" ISIS. Majalah ISIS, Dabiq Isis edisi keempat, telah menjalankan operasi propoganda meliputi media cetak, video dan media sosial. Hasil karya media center ini antara lain adalah video-video pemenggalan secara dramatis yang dilansir di medsos
Menuduh media Barat melakukan "propaganda negatif" terhadap ISIS, Al-Britani menulis bahwa ISIS perlu menggalang dukungan dari massa melalui "media internal".
Posisi lainnya yang kini dibutuhkan oleh ISIS adalah dokter, koki dan mekanik untuk menjaga agar operasi militernya berjalan. Sedangkan lowongan lain yang agak unik adalah posisi pada departemen pembuat bom, yang tugasnya meliputi membuat bahan peledak dan bersedia untuk memakainya sebagai pelaku bom bunuh diri.
Menggambarkan lowongan kerja terakhir ini sebagai "pekerjaan yang indah bagi mereka yang benar-benar ingin menuai imbalan", Al-Britani menulis: "Saudara-saudara di departemen bom membuat adalah inti dan tulang punggung hampir setiap operasi ... bayangkan hadiahnya ketika mempersiapkan mobil yang dikemas dengan bahan peledak untuk saudara kita yang akan pergi meledakkannya di garis musuh - Anda akan mendapatkan pahala yang sama dengan saudara yang menekan tombol (bom) dan mengirimkan 50 orang kafir ke neraka ".
Daftar ini juga menyebutkan perlunya tenaga jihad di pos pemeriksaan pintu masuk wilayah ISIS. Pekerjaan mereka, yang dianggap "menyenangkan dan bermanfaat" antara lain melakukan razia untuk mencari item yang dilarang menurut interpretasi agama mereka, seperti rokok.
Selain itu ISIS juga membutuhkan polisi syariah, untuk berpatroli di jalan-jalan menegakkan aturan keras tentang cara berpakaian yang Islami.
"Mereka adalah orang-orang yang melaksanakan hukum cambuk di depan publik dan melakukan pemenggalan," Al-Britani menulis.
"Mereka berjalan-jalan dengan tongkat mereka, menghukum semua orang yang melanggar hukum."
"Mereka memastikan semua toko ditutup pada waktu salat, dan jika wanita berpakaian tidak Islami, maka ayahnya, saudara laki-laki atau suaminya, akan dihukum karena tidak menjamin anak/istri mereka berada dalam batas-batas hukum."
Pengadilan Syariah ISIS 'juga membutuhkan staf admin, pengasuh dan penjaga penjara, meskipun ISIS mewanti-wanti bahwa mata-mata yang mencoba melamar akan diesekusi di tempat. Peringatan keras ini secara khusus ditujukan kepada "kafir yang mengira akan bisa ikut bergabung."
Daftar pekerjaan yang diiklankan ISIS juga meliputi posisi guru yang diharapkan akan mengajar "generasi berikutnya tentang ajaran Islam yang benar".
Al-Britani menulis: "Bayangkan imbalan yang akan diperoleh dalam mengasuh anak pada tauhid (keesaan Allah) dan jihad (perjuangan suci)!
"Semua upaya dan perbuatan yang dia lakukan karena Anda mengajarinya, akan memberi Anda imbalan besar. Dan banyak dari anak-anak ini adalah putra dan putri dari Mujahidin dan para martir. "
Yang terakhir dari 10 pekerjaan dalam daftar adalah pelatih kebugaran yang mengawasi jihadis melakukan "sit up, joging, sprint, dan membangun otot".
Al-Britani adalah nama yang digunakan oleh Omar Hussain, seorang mantan petugas keamanan Morrisons dari High Wycombe yang melarikan diri ke Suriah pada bulan Januari 2014 dan awalnya dilatih dan bertempur dengan afiliasi al-Qaeda Jabhat al-Nusra sebelum membelot ke ISIS.
Diyakini usianya di akhir 20-an, dan ia sebelumnya muncul dalam video propaganda yang mendesak Barat untuk mengirim pasukan darat sehingga ekstrimis ISIS bisa mengirim mereka "kembali satu per satu di dalam peti mati".
Dalam rekaman yang sama, ia mendesak umat Islam di Barat untuk memulai serangan di 'kandang' untuk "menyebabkan teror di hati orang-orang kafir".
Pada bulan Agustus setelah pemenggalan wartawan AS James Foley, Hussain muncul di BBC Newsnight dengan nama samaran Awlaki.
"Saya benci Inggris," katanya. "Satu-satunya alasan mengapa saya akan berniat untuk kembali ke Inggris adalah ketika saya ingin datang kesana untuk menanam bom dimana-mana."
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...