ISIS Gunakan Warga Sipil sebagai Perisai di Falujah
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) menggunakan beberapa ratus keluarga yang ditahan di pusat kota Falujah, Irak, sebagai perisai hidup, menurut laporan badan PBB untuk pengungsi (UNHCR), hari Selasa (31/5).
UNHCR mewawancarai sejumlah warga sipil Falujah yang melarikan diri karena tembakan senjata berat. Pasukan Irak tengah menyerbu Falujah yang dikuasai ISIS sejak Juni 2014.
Selain itu dilaporkan bahwa sekitar 3.700 orang (dari 624 keluarga) melarikan diri Falluja dalam sepekan terakhir, sejak serangan oleh pasukan Irak untuk merebut kembali kota itu.
Sekitar 1.300 orang tinggal di kamp Al-Irak di distrik Ameriyat al, Falluja, di mana UNHCR bekerja membantu pengungsi.
Kebanyakan orang yang mampu keluar berasal dari pinggiran Fallujah. Sejumlah militan ISIS mencegah gerakan mereka yang akan melarikan diri.
Sementara itu, pihak berwenang Irak menahan sekitar 500 laki-laki dan anak laki-laki di bawah usia 12 untuk "skrining keamanan" karena mereka meninggalkan kota, proses pembersihan itu dapat memakan waktu hingga tujuh hari, kata UNHCR.
Saluran Al Arabiya News melaporkan bahwa Komando Operasi Khusus di Irak menegaskan bahwa Polisi Federal dan relawan dari suku kembali mengontrol daerah Saqlawiyah, timur laut Falujah, yang sebelumnya dikendalikan ISIS.
Tentara Irak menyerbu pinggiran selatan Fallujah dengan dukungan serangan udara Amerika Serikat pada hari Senin dan menguasai sebuah kantor polisi di dalam batas kota yang menjadi pintu penyerangan merebut kembali benteng ISIS.
Fallujah adalah benteng terdekat ISIS ke Baghdad, dan diyakini menjadi basis kelompok ini dalam serangan bom bunuh diri yang menargetkan warga sipil Syiah dan pemerintah di ibu kota.
Fallujah merupakan jantung Muslim Sunni yang membenci pemerintah pimpinan-Syiah di Baghdad. Kota itu yang pertama di Irak atuh ketangan ISIS pada bulan Januari 2014. Beberapa bulan kemudian, kelompok itu menyerbu wilayah yang luas dari utara dan barat Irak, dan mendeklarasikan kekhalifahan.
Antara 500 dan 700 orang militan ISIS berada di Fallujah, menurut perkiraan militer AS, seperti dikutip Reuters. Koalisi pimpinan AS yang melancarkan tiga serangan udara di dekat Fallujah selama 24 jam terakhir, menghancurkan posisi militan, kendaraan, pintu masuk terowongan dan mencegah militan akses ke terowongan.
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...