ISIS Klaim Bom Masjid Syiah di Yaman

SANAA, SATUHARAPAN.COM – Ledakan bom mobil dilaporkan telah membunuh atau melukai sedikitnya 50 orang di dekat masjid dan markas kelompok Houthi Yaman di Ibu Kota Sanaa, Rabu (17/6) malam. Serangan ini diklaim oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Empat ledakan mengguncang Ibu Kota ketika pasukan Saudi gencar melakukan serangan udara terhadap pangkalan militer milik Houthi di Yaman.

Sementara itu, delegasi Houthi tengah menghadiri pembicaraan damai di Swiss, dengan laporan adanya kemajuan tentatif pertama di hari kedua yang disponsori PBB guna mendorong untuk gencatan senjata selama Ramadan.

Seorang pejabat keamanan mengatakan sedikitnya 50 orang tewas atau terluka dalam serangan di masjid Hashush, masjid Kibsi, masjid Al Qubah Al Khadra dan biro politik gerakan Ansarullah dari Houthi.

"Ledakan itu sangat keras saya pikir itu disebabkan oleh serangan udara,” kata seorang pria berumur 70-an bernama Ali, yang baru saja meninggalkan masjid ketika sebuah bom meledak.

"Saya kembali dan menemukan mobil terbakar, orang-orang berteriak dan terluka di sepanjang jalan.”

Serangan itu adalah yang paling serius dari serangan yang sama di Yaman sejak pembom bunuh diri menewaskan sedikitnya 137 jemaat dan melukai ratusan orang saat shalat Jumat di dua masjid di Sanaa pada 20 Maret, serangan itu juga diklaim oleh ISIS.

Kemarin, pemberontak Houthi di Yaman tengah meledakkan rumah seorang politisi senior, Abdel-Aziz Jubari, sementara ia menghadiri pembicaraan Jenewa sebagai anggota delegasi pemerintah di pengasingan itu.

Menteri Luar Negeri Yaman Reyad Yassin Abdulla mengatakan di Jenewa pembicaraan damai “tidak ada kemajuan”.

Warga kota Dhamar mengatakan bahwa Houthi, yang telah mengambil alih rumah Jubari pada bulan April, telah meledakkan rumahnya di pagi hari.

Sebuah situs di Yaman menerbitkan gambar atap rumahnya ambruk di antara tumpukan puing-puing bangunan.

Jubari adalah wakil kepala delegasi yang dikirim ke Jenewa oleh Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. (gulf-daily-news.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja