ISIS Tidak Masuk Agenda Pembahasan KAA 2015
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaafari mengatakan, kiprah kelompok jihadis yang telah dikutuk di seluruh dunia, yakni Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, tidak masuk dalam agenda pembahasan di Konferensi Asia Afrika 2015 di Bandung maupun di Jakarta.
Meski masalah ISIS mengemuka, dia menegaskan tidak ada permintaan khusus dari Indonesia untuk membahas ISIS pada Pertemuan Pejabat Tingkat Tinggi (Senior Official Meeting) kawasan Asia-Afrika di Jakarta, pada hari Minggu (19/4).
"Secara tekstual tidak ada (pembahasan ISIS), namun tentu ada pembahasan mengenai terorisme secara umum," kata Jaafari, sebagaimana dilansir oleh Antara.
Dia menegaskan terorisme bukan reaksi sikap sektarian dari kelompok yang berseberangan. Terorisme menurut dia adalah aksi biadab antikemanusiaan dari kelompok-kelompok teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dia juga membantah konflik sektarian di Irak terjadi karena ada gesekan antara warga Syiah dan Sunni di negerinya.
"Kita saksikan di Irak terutama, provinsi-provinsi yang menjadi korban ISIS adalah provinsi-provinsi Sunni, sehingga bukan karena konflik Sunni-Syiah karena semua juga ikut dirugikan oleh ISIS," kata dia di Jakarta, hari ini.
Dia mengatakan ada agama lain di Irak yang terkena dampak ISIS, seperti Yazidi, di mana para penganut agama-agama itu dibakar dan dibunuh.
"Ketika kita menyaksikan adanya pembunuhan, pemenggalan kepala warga tidak berdosa, penganiyaan kepada anak-anak kecil, maka tidak perlu lagi kami jelaskan kekejaman ISIS, kita semua menyaksikan kekejaman itu," tegas dia.
Ia menyatakan ada keterlibatan warga negara dari sekitar 62 negara dalam ISIS sehingga perlu kerja sama banyak pihak untuk mencegahnya, namun keterlibatan itu hanya mewakili individu, bukan negara.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...