ISIS Tugaskan Anak-anak Umur 10 Tahun Penggal Kepala Tawanan
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Tidak henti-hentinya kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS mempertontonkan kekejamannya. Dalam sebuah video terbaru yang diyakini dirilis oleh kelompok itu, ditampilkan enam anak-anak jihadis itu di Suriah diarahkan dan kemudian diperintahkan melakukan eksekusi pasukan keamanan Suriah yang dituduh sebagai mata-mata. Anak-anak itu menembak mati mereka dengan pistol dan memenggal kepala salah satunya.
Video yang diberi judul "Untuk anak-anak Yahudi" diunggah pada hari Kamis (3/12) secara online, menunjukkan puluhan anak yang berusia sekitar 10 tahun, tengah belajar tentang cara berkelahi. Lalu enam anak-anak kemudian dipilih menjadi eksekutor.
Mereka diarahkan untuk melewati berbagai rintangan untuk menemukan dan mengeksekusi 'mata-mata' yang tengah bersembunyi. Lima mata-mata pertama, sebagaimana dilaporkan oleh heavy.com, yang juga menampilkan video sadis itu, dieksekusi dengan tembakan. Sementara satu yang terakhir dipenggal.
Video dimulai dengan menampilkan berbagai gambar Israel dan Perdana Menteri Israel, Benjamin "Bibi" Netanyahu. Kemudian gambar langsung berpindah ke adegan para pelajar sedang membaca Alquran di arena terbuka, ketika kemudian enam siswa dipanggil dari kelas ala Hunger Games itu. Enam anak laki-laki diperkenalkan, tetapi suara anak paling akhir kemungkinan adalah perempuan.
Adegan kemudian berlanjut ke luar sebuah reruntuhan bangunan kuno, di suatu tempat di Deir ez-Zor, Suriah. Enam anak-anak itu tampak berpakaian kamuflase, dipandu satu-per-satu oleh guru militan mereka melalui benteng gua sambil mengacungkan pistol. Lima dari anak laki-laki kemudian mengeksekusi lima "mata-mata" yang bersembunyi di berbagai tempat. Anak yang keenam, dengan suara tinggi, menjatuhkan pistonya dan mengeluarkan pisau.
Dia kemudian memenggal kepala orang terakhir.
Video ini, menurut heavy.com, sangat mengganggu karena usia anak-anak di dalamnya dan cara eksekusi itu difilmkan. Suasana keseluruhan video merupakan perpaduan dari teknologi tinggi, gaya futuristik dan dengan berbagai sudut pandang kamera.
ISIS kemungkinan besar menggunakannya untuk menarik calon muda yang mudah dipengaruhi.
Video ini dirilis hanya sehari setelah kelompok itu merilis video lain yang menunjukkan pemenggalan seorang yang diduga mata-mata Rusia.
Meski tentara anak sudah biasa dimanfaatkan ISIS di pos pemeriksaan atau untuk mengumpulkan informasi intelijen, baru kali ini kelompok itu memakai mereka untuk mengeksekusi tawanan.
Menurut badan pemantauan Observatorium HAM Suriah, ISIS telah merekrut lebih dari 1.100 anak sejak awal 2015, dan lebih dari 50 orang telah tewas.
“Yang mencolok adalah mereka tidak menyembunyikannya, mereka memamerkannya,” kata Nadim Houry, wakil direktur Human Rights Watch (HRW) di Timur Tengah dan Afrika Utara, kepada AFP sebelumnya pada tahun ini.
“Penggunaan tentara anak adalah bagian dari upaya indoktrinisasi yang lebih luas… Mereka terus berbicara tentang bagaimana mereka akan menjadi generasi baru,” kata Nadim
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...