Israel akan Datangkan 20 Ribu Pekerja Konstruksi Tiongkok
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Israel berencana memasukkan 20 ribu pekerja konstruksi dari Tiongkok untuk membantu pembangunan sejumlah apartemen baru sebagai bagian dari upaya menurunkan harga hunian, kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu (20/9).
Netanyahu mengumumkan rencana itu pada awal rapat kabinet, kata perwakilannya. Kementerian keuangan kemudian mengatakan kabinet menyetujuinya.
Jaksa Agung Israel, Yehuda Weinstein, menolak langkah tersebut karena kedua negara minim perjanjian resmi terkait kerja sama semacam itu.
Minimnya perjanjian bisa menyebabkan pekerja imigran membayar perantara ratusan bahkan ribuan dolar Amerika untuk mendapatkan izin.
Sejumlah pekerja Tiongkok saat ini masuk ke Israel melalui kontrak pribadi antara perusahaan Israel dan Tiongkok. Kedua negara sudah terlibat dalam perundingan mengenai kondisi kerja, namun belum mencapai kesepakatan.
Pernyataan dari kementerian keuangan mengatakan bahwa akibat urgensi masalah ini, para pekerja akan dibawa masuk tanpa melalu perjanjian bilateral, sambil membuat mekanisme untuk menjamin hak mereka terlindungi dan mencegah mereka membayar perantara guna mendapatkan izin.
Netanyahu mengatakan hal itu penting untuk dilanjutkan kendati terdapat “biaya sampingan,” dengan biaya hidup menjadi masalah utama di Israel.
“Menurut pendapat saya, ini merupakan langkah penting dan dibutuhkan guna menurunkan harga hunian,” kata Netanyahu.
Sektor konstruksi Israel mempekerjakan 216 ribu pekerja, termasuk 37 ribu warga Palestina dan 6.000 pekerja asing, dengan sekitar 3.700 pekerja asal Tiongkok. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...