Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:51 WIB | Jumat, 04 April 2014

Israel Batalkan Rencana Pembebasan Tahanan Palestina

Protes warga Israel digelar beberapa pekan lalu setelah Israel membebaskan tahanan Palestina yang divonis membunuh warga Israel. (Foto: bbc.co.uk)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Israel membatalkan rencana pembebasan tahanan Palestina gelombang keempat karena Palestina lebih memilih melanjutkan upaya mendapatkan pengakuan dari PBB.

Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni mengatakan tindakan Palestina telah melanggar persyaratan pembebasan tahanan, sebagai bagian dari proses perdamaian Israel-Palestina yang didukung Amerika Serikat.

Sebelumnya, pemimpin Palestina Mahmoud Abbas mengajukan permohonan untuk bergabung dengan 15 konvensi PBB, dan menuduh Israel telah ingkar janji.

Pembatalan tahanan menimbulkan keraguan lebih lanjut atas proses perundingan yang ditengahi oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry. Washington mengatakan langkah Israel tersebut merupakan rintangan baru.

Namun juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan terus mengupayakan pembicaraan damai antara kedua belah pihak.

“Tetap ada kemajuan dari peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir," kata Jay Carney.

"Tidak ada pihak mengindikasikan mereka ingin meninggalkan pembicaraan. Keduanya menunjukkan keinginan untuk menemukan cara bergerak maju."

Juru bicara Israel mengatakan bahwa keputusan untuk membatalkan pembebasan telah dikomunikasikan kepada Palestina dalam pertemuan malam sebelumnya.

Livni mendesak agar Palestina menghindari langkah-langkah sepihak dan kembali ke meja perundingan.

"kondisi baru telah muncul dan Israel tidak dapat membebaskan tahanan gelombang keempat”, kata juru bicara Israel.

Pembebasan tahanan gelombang sebelumnya merupakan hal yang tidak populer di kalangan warga Israel karena banyak yang dibebaskan itu divonis karena membunuh warga Israel.

Proses perundingan rencananya akan berlanjut hingga akhir April namun tampaknya kini masing-masing pihak semakin menguatkan posisinya.

Salah satu kondisi untuk kembali ke meja perundingan yang dimulai Juli lalu, Palestina berjanji untuk menunda permohonan Palestina untuk menjadi anggota badan-badan PBB dan konvensi internasional.

Sementara Israel berjanji akan membebaskan 104 tahanan Palestina selama proses perundingan berlangsung. (bbc.co.uk)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home