Israel Bersiap untuk Serangan Darat ke Gaza, Tapi Belum Ada Keputusan
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Tentara Israel pada Kamis mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat terhadap militan Hamas di Jalur Gaza, namun para pemimpin politik negara itu belum mengambil keputusan.
“Kami menunggu untuk melihat apa yang diputuskan oleh kepemimpinan politik kami mengenai potensi serangan,” kata juru bicara militer, Richard Hecht, kepada wartawan. “Ini belum diputuskan… Tapi kami sedang mempersiapkan manuver darat jika diputuskan,” tambahnya.
Israel telah mengerahkan puluhan ribu tentara ke perbatasan dengan Jalur Gaza saat mereka melanjutkan serangan udara yang dikatakan menargetkan infrastruktur Hamas, komandan dan pusat operasi di daerah kantong tersebut.
Serangan udara tersebut terjadi sebagai respons terhadap serangan mendadak pada hari Sabtu (7/10) oleh pejuang Hamas yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Israel.
Serangan udara Israel sejauh ini juga telah menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan yang berafiliasi dengan Hamas.
“Kami sedang mempersiapkan diri untuk tahap perang berikutnya... untuk mempersiapkan berbagai rencana darurat,” kata Hecht. Dia mengatakan kemungkinan operasi “bisa dilakukan dari udara, bisa juga digabungkan dari laut (dan) darat.”
Pada hari Kamis (12/10), Israel dan Hamas saling baku tembak, dan wartawan AFP menyaksikan beberapa serangan udara yang menargetkan dua kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza.
Israel juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah Palestina, memutus pasokan listrik, air dan bahan bakar ke Gaza.
Menteri Energi Israel, Israel Katz, mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa pasokan tidak akan dilanjutkan sampai militan Hamas membebaskan semua sandera yang ditahan di Jalur Gaza.
Juru bicara militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel dapat mengkonfirmasi identitas 97 orang yang disandera di Gaza selama serangan Hamas pada hari Sabtu.
Serangan Israel yang dilancarkan di daerah kantong Palestina yang diblokade dimaksudkan untuk menghilangkan kemampuan gerakan militan untuk memerintah, kata Daniel Hagari dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
“Militer sedang mempersiapkan tahap perang selanjutnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa 222 tentara telah tewas sejak hari Sabtu. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...