Israel Kritik Parlemen Inggris yang Akui Palestina
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Israel pada Selasa (14/10)memperingatkan bahwa pemungutan suara yang dilakukan parlemen Inggris untuk mendukung pengakuan negara Palestina berisiko melemahkan prospek damai.
“Pengakuan internasional yang prematur menyampaikan pesan yang mengkhawatirkan bagi kepemimpinan Palestina, bahwa mereka dapat menghindari pilihan sulit yang harus diambil oleh kedua belah pihak, dan sebenarnya merusak peluang untuk mencapai kesepakatan damai,” ungkap sebuah pernyataan dari kementerian luar negeri Israel.
Pada Senin malam, Perdana Menteri Inggris memilih 274 suara dukungan dari 12 suara penolakan terhadap mosi tak mengikat untuk “mengakui negara Palestina berdampingan dengan negara Israel sebagai sebuah kontribusi untuk memastikan solusi dua negara yang dinegosiasikan.”
Resolusi tersebut disambut baik oleh warga Palestina.
“Resolusi ini akan memperkuat suara Eropa yang menyerukan pengakuan Negara Palestina dan akan menciptakan lingkungan yang tepat bagi masyarakat internasional guna memberikan rakyat Palestina kesetaraan dan hak hukum,” ungkap Pejabat Pembebasan Palestina senior Hanan Ashrawi dalam sebuah pernyataan.
Duta besar Inggris untuk Israel, Matthew Gould, mengatakan bahwa meski pemungutan suara itu tidak mengikat pemerintah Inggris, pelaksanaan pemungutan suara tersebut merupakan sesuatu yang cukup signifikan.
“Saya pikir pemungutan suara ini adalah pergeseran opini publik di Inggris dan bahkan di luar,” katanya dalam sebuah wawancara pada Selasa pagi bersama radio umum Israel. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...