Israel Lancarkan Serangan Udara ke Suriah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Israel telah melancarkan serangan udara ke Suriah, diduga serangan menargetkan lokasi penyimpanan senjata, demikian pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Jumat malam (3/05).
Serangan itu terjadi Kamis malam hingga Jumat dini hari, para pejabat mengatakan kepada The Associated Press. Sasaran serangan sepertinya tidak mengenai lokasi penyimpanan senjata kimia yang ditargetkan, kata mereka, dan seorang pejabat mengatakan serangan itu tampaknya telah menghantam sebuah gudang.
Para pejabat AS yang berbicara meminta tidak disebutkan namanya, karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah ini secara terbuka.
Sejak lama Israel sudah menargetkan persenjataan yang diyakini dikirim oleh Hizbullah Libanon. Awal pekan ini, pemimpin Hizbullah Sheikh Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan membantu Presiden Suriah Bashar Assad jika diperlukan dalam upaya untuk menyelesaikan pemberontakan yang sudah berlangsung dua tahun.
Juru bicara Kedutaan Besar Israel, Aaron Sagui tidak mau berkomentar laporan atas serangan Israel ke Suriah.
"Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa Israel bertekad untuk mencegah transfer senjata kimia atau senjata "game-changing" lainnya oleh rezim Suriah kepada teroris, khususnya untuk Hizbullah di Libanon," kata Sagui dalam sebuah email kepada AP.
Pada tahun 2007, pesawat jet Israel membom sebuah tempat di sepanjang Sungai Efrat di timur laut Suriah yang dicurigai sebagai lokasi reaktor nuklir, serangan itu mengguncang rezim Assad dan menyebabkan Suriah meningkatkan sistem pertahanan udara. Rusia juga mendukung dalam penyediaan peralatan untuk upgrade sistem pertahanan dan terus menjadi pemasok senjata yang dapat diandalkan rezim Assad.
Serangan Israel juga untuk menindaklanjuti kekhawatiran baru bahwa Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam melawan pasukan oposisi. Obama juga telah mendapat bukti penggunaan senjata kimia sebagai "game-changer" yang akan memiliki "konsekuensi yang sangat besar."
Sementara AS tetap mendukung oposisi Suriah, bahkan meningkatkan bantuan beberapa hari terakhir. Pemerintahan Obama juga telah menolak panggilan beberapa anggota parlemen Amerika atas keputusannya mempersenjatai pemberontak dan membuat zona larangan terbang untuk membantu pemberontakan.
(guardian.com)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...