Israel Potong Setoran Pajak Palestina
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Israel akan memotong transfer dana bulanan dari pajak yang dikumpulkan atas nama Palestina. Kata kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan menyebutkan hal itu sebagai respons terhadap pembunuhan dua warga Israel dalam serangan oleh Palestina di Tepi Barat yang diduduki, pada pekan ini.
Dana sebesar sekitar US$ 130 juta dikirim kepada Otoritas Palestina setiap bulan. Itu sama dengan tunjangan membayar bagi militan di penjara-penjara Israel dan keluarga militan yang dipenjara atau dibunuh, kata kantor Netanyahu, hari Jumat (1/7).
"Hasutan dan pembayaran untuk teroris dan kerabat mereka merupakan insentif untuk membunuh," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
orang bersenjata Palestina membunuh seorang Israel dan melukai tiga orang lainnya dalam serangan terhadap sebuah mobil keluarga di Tepi Barat pada hari Jumat, menurut tentara dan petugas medis Israel mengatakan. Pada hari Kamis, seorang warga Palestina menikam seorang gadis berusia 13 tahun sampai mati di sebuah pemukiman di Tepi Barat.
Para pejabat Palestina tidak segera menanggapi pernyataan Israel, dan tidak mengatakan berapa banyak dana yang akan dipotong.
Berdasarkan kesepakatan perdamaian sementara tahun 1990-an, Israel mengumpulkan pajak atas nama Orotita Palestina, yang menghadapi keterbatasaan dalam pengelolaan pemerintah sendiri. Pendapatan itu sangat penting untuk Otoritas Palestina dalam menjalankan pemerintahandan membayar gaji sektor publik. Israel menahan uang pajak pada 2012 dan tahun lalu sebagai tanggapan atas serangan itu.
Perempuan Palestina Ditembak
Pada hari Jumat, tentara Israel menembak mati seorang perempuan Israel di Tepi Barat. Tentara menduga perempuan itu akan melakukan serangan dengan menusukkan pisau.
Tidak ada pasukan Israel yang terluka dalam insiden di Hebron itu, tempat di mana terdapat mesjid Ibrahim, dan gua makam para leluhur kaum Yahudi.
Insiden itu adalah yang ketiga di wilayah Palestina dalam dua hari di mana umat Muslim Palestina memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Menurut media Israel, perempuan itu bernama Sara Hajaj (27 tahun) dari desa Bani Naim, di Hebron.
Sejak awal Oktober tahun lalu, kekerasan melonjak di wilayah itu. Pasukan Israel telah membunuh sekitar 200 warga Pelestina. Kasus penusukan hampir setiap hari terjadi, juga serangan dengan penembakan dan menabrakkan mobil oleh warga Palestina yang frustrasi atas pendudukan Israel. Serangan itu telah menewaskan 32 orang Israel dan dua warga Amerika Serikat.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...