Israel Tutup Semua Pos Pemeriksaan Yerusalem dan Tepi Barat
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel telah menutup semua pos pemeriksaan di sekitar Yerusalem dan di seluruh Tepi Barat untuk hari ketiga, membatasi semua pergerakan, kantor berita Palestina (WAFA) melaporkan pada hari Senin (9/10).
Pasukan Israel dilaporkan telah menutup pos pemeriksaan utama Qalandia yang menghubungkan Tepi Barat bagian utara ke Yerusalem, dan semua pos pemeriksaan Betlehem yang menghubungkan Tepi Barat bagian selatan ke Yerusalem, menurut laporan dari WAFA.
Kamp pengungsi Shufat, pos pemeriksaan Beit Iksa dan al-Jib di sekitar Yerusalem juga telah ditutup untuk hari ketiga untuk mencegah pergerakan warga Palestina, kantor berita negara melaporkan.
Pasukan Israel telah menghalangi masuknya warga Palestina ke dalam masjid Al-Aqsa di Yerusalem sejak Senin pagi, hanya mengizinkan orang lanjut usia untuk memasuki masjid, lapor WAFA yang mengutip sumber-sumber lokal.
Hamas Luncurkan Roket Serang Tel Aviv
Sayap militer kelompok militan Hamas mengatakan mereka menembakkan rentetan rudal ke Tel Aviv dan Yerusalem sebagai tanggapan atas pemboman Israel terhadap warga sipil, Al Arabiya melaporkan pada hari Senin.
Video yang beredar secara online menunjukkan asap mengepul dari Bandara Ben Gurion, pintu gerbang internasional utama Israel, namun juru bicara Otoritas Bandara Israel mengatakan roket tersebut tidak menimbulkan dampak apa pun di bandara tersebut.
Juru bicara tersebut mengatakan telah terjadi intersepsi roket di udara dan kemungkinan dampaknya di desa terdekat.
Israel Kerahkan 300.000 Pasukan
Israel telah mengerahkan 300.000 tentara cadangan sebagai tanggapannya terhadap serangan multi-front Hamas dari Gaza dan “melakukan serangan,” kata kepala juru bicara militer pada hari Senin.
Sejak serangan mendadak pada hari Sabtu, pesawat Israel telah menggempur Gaza sementara pasukan daratnya berjuang untuk merebut kembali kendali atas desa-desa dan kota-kota perbatasan yang dikuasai oleh orang-orang bersenjata Palestina.
Kepala juru bicara militer, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan kendali atas komunitas-komunitas tersebut telah pulih kembali namun bentrokan terisolasi terus berlanjut karena beberapa pria bersenjata masih aktif.
“Kami sekarang melakukan penggeledahan di seluruh komunitas dan membersihkan daerah tersebut,” katanya dalam pengarahan yang disiarkan televisi.
Para pejabat militer sebelumnya mengatakan bahwa fokus mereka adalah mengamankan sisi perbatasan Israel sebelum melakukan eskalasi besar-besaran di Gaza.
Hagari mengatakan 300.000 tentara cadangan telah dipanggil oleh militer sejak hari Sabtu (7/10), jumlah tersebut menunjukkan persiapan untuk kemungkinan invasi, meskipun rencana tersebut belum dikonfirmasi secara resmi.
“Kami belum pernah menyusun begitu banyak cadangan dalam skala seperti ini,” katanya. “Kami akan melakukan serangan.”
Hagari membenarkan laporan media bahwa 700 orang tewas di sisi perbatasan Israel, termasuk 73 anggota pasukan keamanan yang dikonfirmasi.
Israel telah membunuh lebih dari 450 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, sejak serangan hari Sabtu (7/1). (WAFA/Al Arabiya/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...