Istana Presiden Yaman Diserang Pemberontak Syiah
SANAA, SATUHARAPAN.COM – Kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman menyerbu kompleks kepresidenan di ibu kota negara itu, Sanaa, hari Selasa (20/1) menyusul bentrokan yang menewaskan sedikitnya dua orang tewas. Demikian dilaporkan situs berita Arab, Al Arabiya.
Sementara itu, dilaporkan bahwa penjaga di istana presiden, dan kantor utama Presiden Abdrabuh Mansur Hadi mengatakan kepada kantor berita Reuters mereka menyerah pada pejuang Houthi setelah bentrokan singkat.
Para pemberontak, yang bersekutu dengan Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon, juga bentrok dengan pasukan penjaga kediaman Presiden Abdrabuh Mansur Hadi di bagian lain dari kota Sanaa, menurut laporan itu.
Kediaman Presiden Diserang
Menteri Informasi Yaman, Nadia Sakkaf , mengatakan bahwa rumah presiden berada di bawah tembakan berat.
Sakkaf menulis pada akun Twitter pribadinya: "Presiden Yaman diserang oleh milisi yang ingin menggulingkan rezim."
Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Yaman mengatakan bahwa Presiden dalam keadaan "baik-baik saja." "Presiden di kediaman dan dia baik-baik saja," kata pejabat itu, yang minta tidak disebutkan namanya, kepada Reuters.
Sementara itu, pemimpin milisi Houti muncul dalam pidato di televisi pada hari Selasa dan mengatakan bahwa pasukannya bergerak untuk menggagalkan rencana yang merusak kesepakatan reformasi politik yang membawa Hadi berkuasa.
Abdel Malek al-Houthi, pemimpin kelompok Syiah itu, mengatakan bahwa dia tidak akan ragu untuk melindungi kesepakatan itu. Dia menuduh Hadi pelindung korupsi dan menolak untuk mengirim tentara memerangi Al-Qaeda.
Pertemuan Khusus
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon menyerukan semua faksi bersenjata di Yaman untuk menghentikan pertempuran. "Sekretaris Jenderal sangat prihatin tentang situasi yang memburuk di Yaman," kata kantor pers PBB dalam sebuah pernyataan. "Dia menyesalkan pertempuran sengit antara kelompok bersenjata Ansarallah (Houthi) dan penjaga presiden Yaman di seluruh Sanaa."
Secara terpisah, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan khusus tentang situasi di Yaman. Utusan khusus Yaman untuk PBB, Jamal Benomar, kepada badan beranggota 15 negara itu melalui jaringan video jarak jauh membujuk unit militer untuk tidak melawan.
Pertemuan DK PBB itu diminta oleh Inggris menyusul bentrokan berat pada hari Senin antara pemberontak Houthi dan pasukan pemerintah di ibu kota, Sanaa.
Yaman telah dilanda kerusuhan selama berbulan-bulan, dan menimbulkan kekhawatiran akan runtuhnya pemerintahan Hadi, sekutu penting bagi Amerika Serikat dalam perang melawan Al-Qaeda di Yaman.
Houthi menyerbu Sanaa pada bulan September setelah menyapu wilayah Yaman di utara, tapi kompleks presiden di selatan ibu kota itu tetap berada di luar kendali mereka. Ketegangan meningkat sejak Houthi menculik kepala staf Hadi, Ahmed Awad bin Mubarak, pada hari Sabtu.
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...