Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 22:24 WIB | Selasa, 22 Oktober 2013

Istana Tidak Akan Ungkap Identitas Bunda Putri

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa. (Foto: demokrat.or.id )

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa menegaskan, bahwa pernyataan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait Bunda Putri beberapa waktu lalu tidak dimaksudkan sama sekali untuk mengungkapkan identitas Bunda Putri kepada publik.

“Sejak awal tidak ada niat, bahkan insinuasi (tuduhan tersembunyi) seperti itu,” kata Daniel Sparringa yang menanggapi pernyataan sejumlah pihak yang meminta Presiden SBY untuk mengungkapkan identitas Bunda Putri.

Dia menegaskan, pengungkapan identitas Bunda Putri hanya dimaksudkan sepenuhnya untuk keperluan internal lingkaran istana Presiden. “Informasi tentang itu relevan untuk profiling, menjawab keperluan kami untuk mengetahui sosok Bunda Putri,” ungkap Staf Khusus Presiden itu, pada Selasa ini (22/10) di Jakarta.

Daniel Sparringa menegaskan, tidak ada niat kami untuk menciptakan opini terkait dengan keberadaan Bunda Putri, melampaui kewajiban semua orang untuk menghormati hak haknya sebagai seorang warga negara.

Selanjutnya, Daniel berharap dengan penjelasan ini, publik tidak lagi dibingungkan oleh pernyataan-pernyataan yang menafsirkan bahwa kantor Presiden berhutang kepada publik terkait dengan pengungkapan identitas Bunda Putri.

Tidak Tahu

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seusai berkunjung ke Brunei Darussalam untuk menghadiri KTT ASEAN, Presiden SBY menanggapi kesaksikan mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Lutfi Hasan Ishaq yang menjalankan persidangan dugaan kasus impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah. Dalam sidang itu, Luthi Hasan Ishaq menyebut Bunda Putri sebagai orang dekat Presiden SBY dan pernah menemui Bunda Putri terkait informasi reshuffel kabinet.

“1000 persen Lutfi bohong. Dia sangat tahu dengan kebijakan reshuffel, 2000 persen bohong. Kalau ada reshuffel kabinet istri saya pun tidak tahu. Tidak semua menteri tahu. Kalau ada reshuffel, yang saya ajak bicara Wakil Presiden, Sekretarisnya Mensesneg. Kalau menteri itu kebetulan di bawah menko tertentu, menkonya saya panggil,” tegas Presiden SBY dalam konperensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, pada Kamis malam (10/10) dua pekan lalu di Jakarta.

Saat itu SBY menegaskan, bahwa Ia bukan pejabat kecengan, yang hendak reshuffel mesti bicara kepada orang yang tidak jelas. "Kemudian pernyataan sangat dekat dengan Presiden SBY, luar biasa. Semoga Allah mengampuni, semoga kebenaran dan keadilan tegak,” ungkap doa singkat Presiden SBY.

Tidak Kenal

Dalam konferensi pers itu, Presiden SBY menegaskan bahwa ia tidak kenal, tidak tahu, dan tidak ada kaitan antara dirinya dengan Bunda Putri. “Kalau saya katakan: saya tidak tahu, kalau ada orang yang katanya mengenal dekat dengan SBY, pasti perangkat lembaga kepresidenan tahu. Menteri Sekretaris Negara Pak Sudi Silalalhi pasti tahu, Sekretaris Kabinet Pak Dipo pasti tahu, (dan) Sekretaris Pribadi pasti tahu,” ungkap Presiden yang saat itu penuh dengan emosional.

Menurut Presiden SBY,  kalau orang berhubungan dengan dia, atau ingin bertemu dia, atau ingin menelepon, kirim surat, pasti melewati sistem prosedural keprisedinen di Istana. “Sudah saya cek semuanya tidak ada satupun yang tahu,” kata Presiden SBY .

Selanjutnya Presiden mengemukakan, ia telah melakukan pengecekan yang barangkali ada yang pernah menelepon, kirim SMS, atau pernah datang ketemu dirinya. Ia pun telah mencari sumber-sumber dari lembaga yang sah yang bisa memberikan keterangan mengenai siapa Bunda Putri itu.

“Tadi saya perintahkan Pak Sudi Silalahi berkomunikasi dengan Menteri Pertanian Suswono. Tanyakan Pak Suswono ada apa? Siapa orang itu,” lanjut Presiden kala itu yang tidak mengerti urusan kejahatan pengurusan impor daging sapi dan putaran-putaran yang melibatkan banyak orang.  (setkab)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home