Itang Luncurkan Koleksi Busana Lebaran
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perancang busana Itang Yunasz meluncurkan koleksi rancangan busana Lebaran “Serancak Tenun, Seindah Sulam” di tengah hiruk-pikuk Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Blok B Tanah Abang, Innercourt Lantai LG. Peluncuran koleksi terbaru pada Kamis, 8 Mei itu, ditandai dengan peragaan busana 90 baju dari lini siap pakai untuk perempuan, Kamilaa, dan lini siap pakai pria, Preview.
Tersirat dari namanya, Itang menampilkan keindahan sulam dan eksotisme motif tenun Nusantara untuk koleksi rancangan busana menyongsong Lebaran mendatang.
Ia menggali inspirasi sulur Sumatera Barat dan geometris Nusa Tenggara untuk motif sulam koleksi rancangannya. Suguhan busana panjang offwhite bersulam benang warna terracota dari lini Kamilaa, koleksi busana siap pakai yang jadi lini kedua rancangan Itang, membuka pergelarannya.
Sulam juga mewarnai rancangan Preview, koleksi busana untuk pria, yang ia hadirkan bersama-sama koleksi rancangan Kamilaa. Eksplorasi bordir menghiasi bagian dada, dan beberapa di antaranya bahkan di lengan, tanpa menjadikannya berkesan feminin. Eksplorasi berbagai motif sulam memang telah menjadi kekuatan sejak awal Preview diperkenalkan pada 1986.
Busana serbahitam dalam siluet kaftan, abaya, hingga jubah panjang (long coat) menjadi penutup pergelaran busana. Pada bagian akhir dari peragaan busana itu Itang menunjukkan kemampuan tekniknya yang prima dalam menampilkan sulam sehingga mampu menjadi kekuatan koleksi rancangannya. Hiasan sulam yang memenuhi tampilan busana itu menghadirkan kesan mahal, tanpa terlihat kaku.
Motif tenun, kekayaan seni budaya Nusantara yang lain selain sulam, menjadi sripanggung dari peragaan busana Itang kali ini. Kekuatan motif tenun dan songket ditampilkan menjadi motif printing di atas bahan-bahan satin poly, sifon, dan linen poly.
Bahan terakhir itu terutama dipilih Itang untuk koleksi rancangan Preview. Teksturnya agak kasar, namun lebih menguatkan tampilan motif tenun, seperti motif patola dan manggarai dalam warna merah.
Dalam beberapa rancangan untuk Kamilaa, Itang menampilkan teknik pleats berbagai ukuran, terutama dalam rancangan berbahan sifon. Itang juga menambahkan ornamen manik tanpa berlebihan, pada bagian pinggan atau bagian dada.
Berbeda dengan perancang busana universal yang umumnya mengikuti tren mode yang berkembang di Barat, Itang memiliki tren sendiri. Peragaan busana koleksi terbaru menjelang memasuki bulan Ramadan menjadi agenda tetapnya, untuk memberikan tawaran tren terbaru bagi pencinta busana muslimah.
“Kali ini tren lebih banyak gamis, busana two-pieces atau bahkan three-pieces, dengan warna cenderung earth tone,” kata Itang, dalam acara temu wartawan sebelum peragaan busana berlangsung.
Menggali inspirasi dari keunikan budaya negeri menjadi ciri khas Itang. Untuk koleksi lini Kamilaa ini, Itang memang mengedepankan kekuatan padu padan. Selain abaya dan kaftan, koleksinya tampil dalam wujud blus panjang longgar, jubah panjang, celana palazo, bomber jacket. Serbalonggar juga menjadi ciri khas lain koleksi rancangannya.
Itang memang tidak semata-mata merancang “busana sopan”, meminjam istilahnya, untuk kaum muslimah. Rancangannya, pada kenyataannya, juga diminati perempuan nonmuslimah.
“Sangat membumi,” komentar desainer interior Ary Juwono, yang menjadi production designer/art director film Janji Joni dan Arisan juga art director Badai Pasti Berlalu.
Komentar itu bukan hanya ditujukan bagi keberanian Itang “membumikan” motif tenun dalam koleksi rancangannya sehingga lebih bisa dinikmati banyak orang, namun juga pada “tradisi” Itang menggelar busana di “pasar” Tanah Abang. Untuk koleksi busana Kamilaa, ia membandrol harga Rp 149.000 hingga Rp 399.000, sedangkan kisaran harga Preview Rp 150.000 – Rp 200.000.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...