Ivanka Beda Pendapat dengan Trump Soal Pengungsi Suriah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Putri pertama presiden Amerika Serikat (AS), Ivanka Trump, memiliki pandangan berbeda dengan ayahnya, bahwa mengizinkan pengungsi Suriah untuk berimigrasi ke AS "harus menjadi bagian dari diskusi" untuk mengakhiri perang sipil Suriah.
"Saya rasa ada krisis kemanusiaan global yang sedang terjadi, dan kita harus bersatu, dan menyelesaikannya," kata Ivanka kepada NBC News dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Rabu (26/4).
Presiden Donald Trump menandatangani kebijakan eksekutif yang melarang pengungsi Suriah memasuki AS, dengan mengatakan bahwa mereka menimbulkan ancaman keamanan nasional. Pengadilan federal kemudian memutuskan untuk menentang kebijakan itu, menangguhkan tanpa batas waktu yang jelas.
Membuka perbatasan Amerika kepada para pengungsi "harus menjadi bagian dari diskusi, tetapi hal itu tidak akan cukup."
Trump berencana untuk menciptakan "zona aman" bagi para pengungsi dan orang-orang terlantar di negara Timur Tengah, dan meluncurkan serangan rudal jelajah terhadap militer Presiden Bashar al Assad sebagai respons atas serangan senjata kimia.
Perang Suriah telah memicu krisis kemanusiaan terburuk sejak Perang Dunia II, dengan lebih dari 320.000 orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi. Lebih dari lima juta orang -- sekitar seperempat populasi Suriah -- telah melarikan diri dari negara itu. (AFP)
Editor : Melki Pangaribuan
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...