Jadi Inspektur Upacara, Basuki Bacakan Pidato Mensos
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali menjadi inspektur upacara di peringatan Hari Pahlawan 10 November, dengan tema besar ‘Pahlawanku Idolaku’ di lapangan eks-IRTI Monas, Senin (10/11).
Pada saat memberikan sambutan, ia membacakan pidato Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, di mana sebelumnya pada hari peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober lalu, Basuki juga membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.
Basuki tiba di lokasi tepat waktu sekitar pukul 08.00 pagi, mengenakan kemeja batik biru–yang juga dikenakan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menghadiri upacara tersebut. Seperti biasa, ia ditemani istri, Veronica Tan yang mengenakan setelan blus berwarna hijau tosca.
Sementara para tamu undangan menempati kursi di dalam tenda, di antara para tamu undangan terlihat pejabat Eselon II dan para petinggi TNI, Polri, dan sejumlah veteran yang menempati kursi tamu undangan.
Para peserta upacara terdiri dari marching band, TNI AL, TNI AD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, ratusan PNS Pemda DKI, dan Menwa.
Usai upacara, Basuki langsung menyalami para veteran yang hadir itu satu per satu.
Berikut transkrip isi pidato Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa yang dibacakan Basuki.
Menteri Sosial Republik Indonesia
Senin, 10 November 2014
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Saudara-saudara para peserta upacara yang berbahagia,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rakhmat dan karunia-Nya, pada hari ini tanggal 10 November kita semua dapat mengikuti upacara bendera untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2014.
Sejarah perjalanan Bangsa dan Negara Indonesia menunjukkan bahwa untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diperlukan perjuangan panjang. NKRI tidak akan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka, berdaulat dan terhormat seperti saat ini, tanpa perjuangan para pejuang, pendiri bangsa dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, pikiran serta hartanya.
Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia mencatat, perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membutuhkan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat. Komitmen para pejuang, pendiri bangsa dan para pahlawan untuk memersatukan bangsa ini melahirkan sikap kepahlawanan, kesetiakawanan sosial serta menguatkan memori kolektif bangsa saat itu supaya berani bertindak nyata untuk melawan penjajahan dan ketertindasan akibat kolonialisme dan imperialisme.
Sikap Kepahlawanan merupakan sebuah perwujudan tindakan dan pengorbanan yang penuh militansi. Sikap Kesetiakawanan Sosial adalah perwujudan dari kepekaan sosial atau bathin. Kita harus memaknai semua itu bukan hanya sekedar ungkapan saja, tetapi harus dijadikan sebagai kekuatan moral yang dapat diterapkan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia pada masa kini dan mendatang.
Saudara - saudara para peserta upacara yang berbahagia,
Usia kemerdekaan Indonesia saat ini telah menginjak 69 tahun. Peringatan Hari Pahlawan tahun 2014 ini mengambil tema besar Pahlawanku Idolaku. Tema tersebut dipilih dimaksudkan untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran nilai, baik sebagai “panutan” maupun figur idola pencarian jati diri.
Untuk itu, tema Pahlawanku Idolaku diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus, bahwa semangat juang dan semangat kebangsaan para pahlawan akan selalu terpatri di “dada” setiap insan Indonesia dan menjadi kebanggaan atau idola sepanjang masa.
Selanjutnya melalui kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya disertai ucapan terima kasih atas kehadiran Saudara-saudara dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan ini, dan semoga Tuhan selalu membimbing serta meridhoi kita semua dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui cipta, rasa dan karsa untuk pembangunan Indonesia yang lebih maju, adil dan sejahtera.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 10 November 2014
MENTERI SOSIAL RI, KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...