Jangan Remehkan Dunia Maya!
Bersikaplah kritis dan tanggap akan suguhan dunia maya.
SATUHARAPAN.COM – Negeri kita beberapa hari ini dihebohkan oleh berita pengeboman yang kembali berulang di Mal Alam Sutera, Tangerang. Ancaman ini ternyata tak hanya sekali. Bom yang diketahui meledak itu ternyata merupakan ancaman keempat kali dari pelaku yang merupakan pemain tunggal (lone wolf)” yang terinspirasi cara-cara para kelompok ekstrem mendapatkan apa yang diinginkan. Meski memiliki kesamaan bermotif ekonomi, seperti motivasi yang dimiliki para kelompok ekstrem, lone wolf tak tergolong dalam jenis terorisme murni.
Dunia maya menjadi inspirasi bagi Sang Pelaku. Mestinya hal ini bukan lagi sesuatu yang mengejutkan bagi kita, termasuk aparat keamanan. Cyber terrorism telah terdeteksi di Asia Tenggara, juga di Indonesia, sejak 2011. Sayangnya, banyak pihak meremehkan ancaman dari dunia maya. Tak hanya aparat Indonesia, Amerika pun terguncang dengan tragedi Boston yang ancamannya juga berasal dari dunia maya. Aparat kita bertindak dengan seruan untuk para penggiat dunia maya agar mewaspadai ancaman dunia maya, ketika ancaman dari dunia maya telah menjadi kenyataan. Terlambat?
Dunia maya memang tak hanya menawarkan satu sisi positif, tetapi juga menawarkan mata pedang yang siap menghunus siapa saja yang tak waspada. Kejahatan dunia maya mengancam tak hanya orang dewasa, bahkan juga anak-anak yang rentan menjadi korban. Penculikan, pemerkosaan, penipuan, pembunuhan, prostitusi, perdagangan narkotika, perjudian, berbagai kejahatan besar termasuk terorisme, juga menggunakan dunia maya sebagai media. Ancaman dari dunia maya memiliki risiko yang bahkan tak berbeda dengan ancaman laten yang siap meledak kapan pun diinginkan para pelakunya.
Namun, ini tak membuat kita menjadi paranoid dengan dunia maya. Yang diperlukan adalah waspada. Seyogianya, Anda, keluarga Anda, anak-anak Anda, teman-teman Anda, juga sekitar Anda, memiliki kepekaan pada apa yang terjadi pada sekeliling Anda. Bukan tak mungkin, kejahatan modern di dunia barat dapat terjadi di sekitar Anda dari dunia maya. Kebebasan berlalu lintas dalam dunia maya memberikan keleluasaan bagi para penjahat untuk bergerak. Selama 24 jam sehari mereka bergerak!
Bekali diri dengan menanamkan nilai-nilai positif, berani bersikap tegas, tak segan menolak, dan tak permisif dengan apa pun yang berasal dari dunia maya, apalagi bila hal itu adalah kejahatan. Bersikaplah kritis dan tanggap akan suguhan dunia maya. Dampingilah mereka yang memerlukan pendampingan saat berinteraksi dengan dunia maya.
Nah, masihkah Anda meremehkan ancaman dari dunia maya?
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...