Jasa Marga Tutup Gerbang Tol Semanggi 1
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Polda Metro Jaya akan melakukan uji coba penutupan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 mulai 16 Desember pada pukul 16.00 - 20.00 WIB setiap hari kerja.
"GT Semanggi 1 kami ujicoba tutup untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di sekitar Jembatan Semanggi," kata Direktur Operasi Jasa Marga Tbk, Hasanudin kepada pers, di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, kepadatan yang terjadi di sekitar Jembatan Semanggi ini karena adanya persilangan menjelang masuk Mall Plaza Semanggi, halte bus Semanggi dan terjadinya antrian kendaraan di Gerbang Tol Semanggi 1.
Hal itu juga akibat pemberlakuan sterilisasi jalur busway sepanjang Ruas Cawang sampai dengan Grogol yang berakibat meningkatnya kepadatan kendaraan di jalan non tol dari MT Haryono, Gatot Subroto dan S. Parman.
"Akibatnya kendaraan dari jalan tol kesulitan untuk keluar ke jalan non tol pada jam sibuk seperti lajur keluar (Off Ramp) Bukopin, Tegal Parang, Polda dan di depan RS Dharmais," katanya.
Terkait dengan penutupan Semanggi 1 itu, kata Hasanudin, pengguna jalan tol bisa masuk melalui Gerbang Tol Semanggi 2.
Untuk mengantisipasi lonjakan antrian di Gerbang Tol Semanggi 2, katanya, Jasa Marga menyiapkan 12 Petugas Jemput Transaksi (PUTRA).
Menurut dia, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas antara Cawang sampai dengan Kuningan, juga akan dilakukan uji coba penutupan Off Ramp (lajur keluar) ke arah Pancoran (depan Bukopin) dan lajur keluar Tegal Parang (yang menuju ke arah Kuningan) pada pukul 08.00 WIB - 10.00 WIB.
Selain itu, untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di sekitar Tomang, juga akan dilakukan uji coba penutupan off ramp di depan RS Dharmais pada pukul 08.00 WIB - 10.00 WIB.
"Seluruh uji coba ini akan dilakukan mulai tanggal 16 Desember 2013 selama sepekan dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi," katanya.
Langkah sementara
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Chrysnanda Dwi Laksana mengakui, upaya dan rekayasa lalu lintas tersebut, hanya langkah sementara.
"Ya, ini langkah sementara, sebelum langkah pembenahan sistim transportasi menyeluruh dilakukan," katanya.
Ketika ditanya seberapa pengaruhnya untuk mengurangi kepadatan di jalan tol dan non tol, dia memperkirakan hanya sekitar 10-15 persen.
Namun, keduanya enggan merinci apa usulan atau langkah radikal agar kemacetan di tol dan non tol bisa diatasi dalam jangka pendek dan panjang.
"Perlu penanganan terintegrasi, tak hanya andalkan jalan," kata Hasanudin.
Dia bahkan menyebut, total transaksi di pintu tol Jabotabek per hari mencapai 3,2 juta, sementara suplainya 2,4 juta per hari sehingga ada kelebihan kapasitas 800 ribu transaksi per hari. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...