Jawaban Chappy Hakim tentang Kabar Mundur dari Freeport
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia mengatakan dirinya sedang berusaha menyelesaikan satu per satu masalah berat yang dihadapi oleh perusahaan yang dipimpinnya.
Ketika ditanya soal berita yang beredar bahwa ia mundur dari Freeport, Chappy menjawab singkat, "Belum," kepada detikFinance, yang meminta konfirmasi.
"Belum," kata Chappy Hakim, yang ditunjuk sebagai presiden direktur perusahaan pertambangan yang beroperasi di Timika, Papua itu sejak November 2016.
Spekulasi tentang pengunduran dirinya muncul sejak kemarin (17/2) di tengah peliknya masalah yang dihadapi oleh PT Freeport.
Pemerintah telah mengubah status Kontrak Karya (KK) Freeport menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Namun Freeport belum bersedia menerima IUPK tersebut sepanjang tidak ada jaminan bahwa mereka akan mendapatan perlindungan fiskal dan hukum yang sama seperti yang sudah diperoleh sebelumnya.
Kemarin pemerintah telah menerbitkan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport, yang selama ini dihentikan yang menyebabkan aktivitas produksi perusahaan itu terhenti.
Mantan Sekretaris Menteri BUMN dan juga mantan Ketua Tim Penelaah Smelter Nasional Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di era Sudirman Said, Muhammad Said Didu, lewat akun Twitternya menginformasikan beredarnya berita pengunduran diri Chappy Hakim.
"Saya dapat informasi tadi sore bahwa Dirut Freeport Pak Chappy Hakim mengundurkan diri. Artinya ada masalah serius yang terjadi," kata dia.
Pak Chappy Hakim kita kenal cukup dekat dengan Presiden, jadi Dirut Freeport pasti "persetujuan" Presiden. Jika orang dekat Bapak Presiden seperti Pak Chappy Hakim saja tidak kuat, artinya ada pihak yang lebih kaut yang pengaruhi kebijakan. Dengan mundurnya Pak Chappy Hakim maka muncul buah simalakama lain, yaitu hubungan dengan investor dan pemilik saham di AS," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...