Jelang Hari Perdamaian, Ban: Bangun Tembok Perdamaian
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Menjelang Hari Perdamaian Internasional, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon menekankan kembali tujuan pembangunan global yang telah dihimpun oleh 193 negara satu tahun yang lalu adalah “membangun tembok perdamaian”.
Ban mengatakan setiap tahun pada hari itu, PBB menyerukan pihak yang bertikai di seluruh dunia untuk melakukan gencatan senjata selama 24 jam.
“Tapi perdamaian bukan hanya tentang menyampingkan senjata. Perdamaian adalah tentang membangun masyarakat yang berbagi manfaat kemakmuran di muka bumi ini,” kata Ban menjelang Hari Perdamaian Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 September.
PBB menandai Hari Perdamaian Internasional dengan beberapa rangkaian yaitu Ban membunyikan lonceng perdamaian dan mengheningkan cipta sejenak di Taman Perdamaian Markas Besar PBB.
Peraih Nobel Perdamaian Perempuan dan Utusan Perdamaian PBB telah diundang untuk berpartisipasi dalam upacara ini.
Sebelum membunyikan lonceng, Ban menyerukan perdamaian dan hari tanpa kekerasan. “Kau tahu, yang terbaik dari kedamaian bukanlah diraih secara kebetulan. Kedamaian bukan pemberian. Kedamaian merupakan kerja keras dari kita semua, setiap hari, di semua negara,” kata dia.
Selain mengapresiasi gencatan senjata di Suriah, Ban menyatakan perdamaian bukan hanya menyampingkan senjata tapi juga kerja keras seperti mediasi, resolusi konflik melalui diplomasi, rekonsiliasi, membangun dan mempertahankan perdamaian.
Dia sangat berharap dapat mengunjungi Cartagena, Kolombia pada 26 September mendatang untuk menandatangani perjanjian perdamaian bersejarah yang telah mengakhiri perang setelah 50 tahun Pemerintah berseteru dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Tentara Rakyat Kolombia.
Dalam pesannya menjelang Hari Perdamaian Internasional, Ban mengatakan tema tahun ini menyoroti 17 Sasaran Pembangunan Berkelanjutan sebagai elemen untuk membangun perdamaian.
“Pembangunan berkelanjutan sangat penting untuk perdamaian abadi dan keduanya tergantung pada penghormatan terhadap hak asasi manusia,” kata dia. “Kita semua bisa menjadi pendukung pembangunan berkelanjutan.”
“Di Hari Perdamaian Internasional ini, ungkapkan komitmen perdamaian Anda dengan menjadi juara 17 Sasaran Pembangunan Berkelanjutan,” kata dia.
Hari Perdamaian Internasional dibentuk pada tahun 1981 oleh Majelis Umum PBB. Dua dekade kemudian pada tahun 2001, Majelis Umum PBB memutuskan untuk menunjuk Hari Perdamaian Internasional diperingati sebagai hari tanpa kekerasan dan gencatan senjata.
PBB mengajak semua bangsa dan orang-orang untuk menghormati hari itu dengan melakukan gencatan senjata dan permusuhan. (un.org)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...