Jenderal Moeldoko Diangkat Jadi Warga Kehormatan Marinir
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko diangkat untuk menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL dalam upacara militer di Lapangan Tembak FX Supramono, Bhumi Marinir Karang Pilang, Surabaya, Jumat (1/11).
Dalam upacara militer yang dihadiri tiga Kepala Staf TNI (AL, AD, dan AU), Pangdam V/Brawijaya, Pangarmatim, dan Kapolda Jatim itu, Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) A Faridz Washington menyematkan baret ungu kepada Jenderal TNI Moeldoko sebagai warga kehormatan ke-31.
Selain itu, Jenderal TNI Moeldoko juga menerima dua brevet yakni Brevet Antiteror Aspek Laut Detasemen Jalamangkara dan Brevet Kehormatan Tri Media Intai Amfibi. Baret dan brevet itu dibawa tiga peterjun Free fall yang mendarat tepat di tengah lokasi upacara pengangkatan itu.
"Dengan baret kalian ini, saya tambah keren nggak? Dengan memakai brevet ini, kalian bangga nggak?," ucap Panglima TNI setelah menerima penyematan baret ungu dan kedua brevet itu. Ribuan prajurit pun menjawab serentak, "Kereeennn... Banggaaa...".
Setelah itu, Jenderal TNI Moeldoko pun turun dari mimbar dan menembakkan salah satu meriam Howitzer 105 mm dengan suara berdentum yang disambut tepuk tangan dari undangan dan prajurit yang menyaksikan hal itu.
Menurut Jenderal TNI Moeldoko, penghormatan dari Korps Marinir itu memiliki dua makna moral bagi dirinya dan Korps Marinir sendiri. "Untuk pribadi, saya mendapat amanah untuk bisa membawa TNI ke prestasi yang lebih baik, khususnya TNI AL dan lebih khusus lagi Korps Marinir," katanya.
Bagi Korps Marinir, katanya, penghormatan yang diterimanya harus memunculkan kebanggaan. "Kebanggaan itu harus diwujudkan dengan menjaga kehormatan Korps Marinir. Kalian harus menjaga kehormatan dari ego sektoral dan jiwa korsa yang sempit," katanya.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga mengingatkan motto "Bersama Rakyat, TNI Kuat" untuk mewujudkan profesionalitas dan soliditas dengan sesama anggota TNI, anggota TNI dengan Polri, dan anggota TNI dengan masyarakat.
"Sasaran terdekat kita ada empat target yakni eliminasi sikap dan perilaku yang ego sektoral, bangun kemampuan TNI yang inter-operability (merekayasa sistem dan organisasi agar bekerja sama), dan penguatan intelijen tri-matra (darat, laut, udara)," katanya.
Target selanjutnya adalah penguatan komando pendidikan di lingkungan TNI untuk mewujudkan "kultur TNI" sebagai tentara pejuang, tentara rakyat, tentara nasional, dan tentara profesional. "Wujudkan prajurit Korps Marinir sebagai petarung yang religis dan humanis," katanya.
Upacara pengangkatan Jenderal TNI Moeldoko sebagai warga kehormatan itu dimeriahkan dengan demonstrasi beladiri ala Marinir, penembakan meriam Tank PT-76 dan Tank BMP-3F, defile ribuan prajurit Marinir dan alutsista.
Berbeda dengan korps TNI lainnya, kehadiran ribuan prajurit Marinir sebagai peserta upacara diawali bunyi ledakan, lalu barisan tank muncul di tengah lapangan dengan mengeluarkan asap putih dan sesaat kemudian asap menghilang, maka ribuan prajurit sudah berjajar rapi di lapangan.
Setelah itu, para prajurit Korps Marinir menyuguhkan demo beladiri "Marine Martial Art", demo penembakan kesenjataan infanteri RPG (Roket Peluncur Granat), demo penembakan Tank PT-76 dan Tank BMP-3F, lalu diakhiri dengan defile personel dan alutsista.(tni.mil/Ant)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...