Jerman Ancam Potong Bantuan bagi Eropa Timur Tolak Imigran
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Jerman, Selasa (15/9), mengatakan negara tersebut mendukung penggunaan dana bantuan Uni Eropa untuk menekan para negara anggota untuk menerima kuota relokasi 120 ribu pengungsi, setelah sejumlah negara anggota dari kawasan Eropa timur menolak usulan kuota pengungsi.
“Negosiasi tidak akan membuahkan hasil karena sejumlah negara menolak usulan ini. Kita perlu membahas upaya untuk memberikan tekanan. Negara-negara tersebut sering kali menerima banyak dana bantuan dari Uni Eropa,” ujar Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere.
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker “mengisyaratkan bahwa kita harus mempertimbangkan apakah dana bantuan bagi negara-negara tersebut harus dikurangi, dan saya mendukung hal tersebut,” imbuhnya.
Para polisi Hungaria memblokir jalan saat para pekerja memasang pagar pembatas di perbatasan dengan Serbia ketika para pengungsi Timur Tengah mendekati perbatasan Serbia-Hungaria dengan berjalan kaki, dekat Kota Horgos pada 14 September 2015. Para pengungsi merasakan tekanan yang semakin meningkat saat menyeberang ke wilayah Uni Eropa sejak Jerman memberlakukan kembali pengawasan perbatasan pada Minggu karena kewalahan menangani arus masuk imigran yang mencapai rekor. (Foto: AFP/Elvis Barukcic)
Harapan untuk mencapai kesepakatan mengenai kuota relokasi imigran sirna setelah mendapatkan penolakan dari Hungaria, Ceko, Slovakia dan Romania dalam KTT menteri dalam negeri Uni Eropa di Brussels pada Senin.
Jerman, yang diperkirakan akan menerima satu juta pencari suaka pada tahun ini, mendorong negara-negara lain di Eropa untuk menerima kuota yang adil.
Cegah Imigran Masuk, Perbatasan Serbia-Hungaria Ditutup
Pos lintas perbatasan terbesar antara Serbia dan Hungaria ditutup bagi para imigran, Selasa (15/9), menurut laporan koresponden AFP.
Setelah menutup pintu masuk utama yang digunakan para imigran sehari sebelumnya, Hungaria mengizinkan mereka masuk melalui pos lintas perbatasan resmi sekitar dua kilometer di selatan pintu masuk utama yang sudah ditutup.
Namun pada tengah malam, Hungaria menutup pos perlintasan tersebut dan ratusan imigran telantar tanpa kejelasan apakah mereka akan diperbolehkan masuk.
“Perbatasan ditutup dan belum kembali dibuka,” ujar juru bicara UNHCR Babar Baloch.
“Staf kami tidak memperoleh akses, dan otoritas Hungaria menolak memberi tahu kami kapan mereka akan kembali membuka perbatasan,” katanya. (AFP)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...