Jerman Rekrut 8.500 Guru untuk Anak-anak Pengungsi
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Jerman merekrut 8.500 guru untuk mengajar anak-anak pengungsi di Jerman, dan memperkirakan melonjaknya jumlah imigran yang lebih darti sejuta pada tahun 2015, seperti dilaporkan harian Die Welt yang dikutip AFP, hari Minggu (26/12).
Sekitar 196.000 anak melarikan diri perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika, dan mereka akan memasuki sistem sekolah Jerman tahun ini. Jerman telah menyiapkan sekitar 8.264 "kelas khusus" untuk membantu anak-anak pendatang itu agar bisa mengejar ketinggalan dengan rekan-rekan mereka, kata Die Welt mengatakan, mengutip survei yang dilakukan di 16 negara bagian Jerman.
"Sekitar 8.500 guru tambahan telah direkrut secara nasional," kata harian itu.
Menurut otoritas pendidikan Jerman, 325.000 anak pengungsi usia sekolah telah memasuki negara-negara Uni Eropa pada tahun 2015. Hal itu merupakan krisis migrasi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Jerman memperkirakan sejuta lebih para pencari suaka tahun ini. Angka ini lima kali lebih banyak daripada tahun 2014 dan telah Membuat beban dalam memberikan layanan kepada semua pendatang baru.
"Sekolah dan administrasi pendidikan tidak pernah menghadapi tantangan seperti itu," kata Brunhild Kurth, kepala otoritas pendidikan, kepada Die Welt.
"Kita harus menerima bahwa situasi yang luar biasa ini akan menjadi norma untuk waktu yang lama bagi pendatang baru," kata dia.
Heinz-Peter Meidinger, kepala serikat guru mengatakan bahwa Jerman membutuhkan hingga 20.000 guru tambahan untuk memenuhi kelas baru itu.
"Paling lambat pada musim panas mendatang, kita akan merasa kekurangan itu," katanya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...