Jika Inggris Bertahan di UE, Jerman Akui Gol Tahun 1966

BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Surat kabar terlaris Jerman Bild membuat permohonan di saat-saat terakhir (hari Kamis, 23/6) agar rakyat Inggris bertahan di Uni Eropa (UE). Bild berjanji pada akhirnya akan mengakui gol kontroversial Inggris dalam Piala Dunia Wembley 1966 jika mereka memilih suara “Bertahan”.

Bild juga menyatakan “tidak akan lagi mengejek telinga Pangeran Charles,” “berhenti menggunakan krim pelindung sinar matahari demi solidaritas dengan kulit Anda yang terbakar sinar matahari,” dan “tidak menyuruh kiper untuk mengeksekusi tendangan penalti berikutnya, agar membuatnya lebih menarik” –kalau Inggris tetap bertahan di UE.

“Kepada rakyat Inggris, kalau Anda bertahan di UE, kami akan mengakui gol kontroversial di Wembley!” tulis harian itu dalam berita utamanya saat Inggris mulai menggelar referendum yang bisa mengakhiri keanggotaannya di UE.

Gol itu merupakan salah satu gol paling kontroversial dalam sejarah Piala Dunia.

Saat final tahun 1966 antara Inggris dan Jerman Barat, kedua tim mencetak skor imbang 2-2 saat striker Inggris Geoff Hurst melepaskan tendangan ke arah gawang saat babak perpanjangan waktu.

Hanya saja bolanya membentur bagian dalam mistar gawang dan memantul ke garis gol sebelum berhasil ditepis oleh bek Jerman Barat, dan wasitnya tidak yakin apakah bola itu melewati garis gol.

Namun, hakim garis menyatakan gol itu sah, dan skor kemenangan tersebut diberikan kepada Inggris dan membuat Jerman kecewa. Inggris kemudian memenangkan final dengan skor 4-2. 

Hasil Perhitungan Sementara 

Dikutip dari BBC, hari Jumat (24/6) pagi WIB, pemungutan suara Brexit sudah ditutup dan saat ini sedang dilakukan pengumpulan dan perhitungan suara. 

Perhitungan sementara menunjukkan sebanyak 53,1 persen warga Inggris memilih Inggris keluar dari UE. Suara yang dihitung masih di bawah 1 persen dari total suara sah sebanyak 46,499,537.

Referendum keanggotaan Inggris di UE dibuka sehari. Tempat pemungutan suara dibuka pukul 07.00 dan ditutup pukul 22.00 waktu setempat atau pukul 04.00 WIB. (AFP)