JK: Wajar Singapura Cekal Kapal Perang KRI Usman-Harun
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Wakil Presiden RI 2004-2009 M. Jusuf Kalla dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com mengatakan, penamaan kapal perang KRI Usman Harun yang dicekal oleh Singapura merupakan hal yang wajar. Pemberian nama pada KRI baru milik TNI AL sepenuhnya merupakan hak pemerintah, dan tak akan mengganggu hubungan kedua negara.
"Kalau mereka mencekal itu wajar," ujar JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, di Yogyakarta, Jumat (21/2).
Lebih lanjut JK menegaskan, pemberian nama Usman-Harun pada KRI baru milik TNI AL sepenuhnya merupakan hak pemerintah. Usman dan Harun, lanjutnya, dianggap pahlawan oleh bangsa Indonesia karena berhasil melaksanakan tugas negara.
"Itu sepenuhnya hak Pemerintah Indonesia," tegas JK.
Meskipun isu penamaan kapal Usman-Harun sempat memanas, JK yakin hubungan baik antara Singapura dan Indonesia tetap akan terbina dengan baik."Tidak akan mengganggu hubungan kedua negara," tegas Ketua PMI ini.
JK menerangkan, terkadang pemberian gelar pahlawan disuatu negara dapat mengundang kemarahan di negara lain. Dia mencontohkan, pemberian gelar pahlawan Paul Westerling oleh Belanda itu juga membuat luka bagi bangsa Indonesia. Pasalnya Westerling di Indonesia dianggap penjajah atau penjahat perang.
"Kadang di suatu negara dianggap pahlawan, di negara lain dianggap penjahat, misalnya Westerling di Belanda dianggap Pahlawan tetapi oleh Bangsa Indonesia dianggap penjajah," pungkasnya.
Editor : Bayu Probo
Hizbullah Mengatakan Telah Tanggapi Usulan Gencatan Senjata ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Dalam pidato ketiganya sebagai pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan p...