Johan Budi akan Bahas Langkah Selanjutnya KPK
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Pelaksana tugas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi, akan membahas langkah KPK selanjutnya seusai bertemu koleganya yang lain, sesama pelaksana tugas komisioner KPK.
"Langkah apa yang harus saya lakukan tentu saya harus bicara dulu dengan internal KPK. Apa yang harus dilakukan, saya belum bertemu plt lainnya. Setelah pertemuan dengan plt lainnya itu saya akan bahas langkah-langkah yang akan dilakukan," kata Johan Budi di Gedung KPK, Jalan HR, Rasuna Said, Rabu (18/2).
Pada hari ini, Presiden Joko Widodo menunjuk plt pimpinan KPK yaitu mantan Komisioner KPK jilid I, Taufiequrachman Ruki, guru besar hukum pidana Universitas Krisna Dwipayana dan dosen Universitas Indonesia, Indriyanto Seno Adji, dan Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi.
Sedangkan dua pimpinan KPK yang menjadi tersangka yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto akan diberhentikan sementara melalui penerbitan keputusan presiden.
"Atas kerja sama dengan Polri, khan kami di bidang pencegahan sudah berhasil menyelamatkan ribuan triliun uang negara. Kerja sama seperti itu yang harus kami upayakan lagi," kata dia.
Johan Budi yang lahir di Mojokerto, Jawa Timur, pada 29 Januari 1966 itu, lulusan Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia angkatan 1992.
Ia mengawali karirnya di KPK di Biro Hubungan Masyarakat pada Desember 2005. Sebelumnya dia peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi pada 1992-1995.
Johan Budi beralih profesi menjadi wartawan di majalah Forum Keadilan sejak 1995-2000 dan dilanjutnya di majalah Tempo pada 2000-2005.
Pada 2005, dia masuk ke KPK dan bekerja di Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK hingga meningkat menjadi Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK pada 2009 sekaligus juru bicara KPK.
Dia sudah menjadi jubir KPK sejak 2006 atau tiga tahun setelah KPK resmi berdiri pada Desember 2003 berdasarkan UU No 30/2002 mengenai KPK. Ia pernah juga merangkap sebagai Jubir dan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK pada 2008-2009, selanjutnya pada 2009 Johan menjadi Kepala Biro Humas KPK.
Ia pun pernah mendapatkan penghargaan Golden Speaker Award dari Rakyat Merdeka Grup yang pemberian penghargaannya juga disaksikan oleh Presiden Susilo Yudhoyono. Budi dilantik sebagai Deputi Pencegahan KPK sejak 17 Oktober 2014.
Namun Budi dan mantan Wakil Ketua KPK Chandra M. Hamzah pada 10 Februari dilaporkan LSM Government Against Corruption and Discrimination yang dipimpin Andar Situmorang ke Bareskrim Polri karena keduanya diduga telah bertemu dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, sebanyak lima kali pada 2008-2010 dan diduga membicarakan tentang kasus yang sedang KPK tangani. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...