Jokowi Ajak Jaga Persatuan dari Unit Terkecil, Desa
CIANJUR, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya terus menjaga persatuan dan kesatuan negara yang dimulai dari unit terkecil pemerintahan, yaitu desa. Hal tersebut dimaksudkan agar suasana damai terus terjaga dan pembangunan desa tidak terganggu apalagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Saya titip, karena suasana sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu Pilpres, entah itu Pemilu hangat itu biasa tapi yang harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan,” kata Jokowi.
Presiden mengungkapkan itu pada Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada hari Selasa, 26 September 2023.
Dikatakan bahwa Indonesia memiliki suku yang beragam dan konflik yang terjadi dari keberagaman itu tidak mudah terselesaikan apabila terjadi. Dia minta Parmusi turut memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga perdamaian.
“Jangan sampai nanti tiga calon (presiden) ini sudah terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan-makan bersama bareng, yang di bawah masih ribut,” katanya. Perbedaan pilihan antarmasyarakat saat Pemilu nanti merupakan hal yang wajar dan tidak perlu diributkan. Terlebih pesta demokrasi akan terus berlangsung setiap lima tahun.
“Perbedaan pilihan itu wajar, enggak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam Pemilu, dalam Pilpres, dalam Pilkada itu juga wajar, biasa,” tambahnya.
Presiden pun mengajak Parmusi untuk terus memperkuat toleransi dengan memperkokoh fondasi kerukunan umat beragama agar menjadi bangsa yang bersatu dan maju.
“Marilah kita terus merawat kerukunan kita, merawat toleransi kita, memperkokoh ukhuwah islamiah kita, memperkokoh ukhuwah wathoniyah kita, memperkokoh ukhuwah insaniah kita, agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang maju, bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tandasnya.
Presiden juga bicara tentang membangun dan menjaga desa. Anggaran yang diberikan pemerintah melalui dana desa yang mencapai Rp 539 triliun untuk 74.800 desa di seluruh Tanah Air.
“Dari total itu sejak 2015 sampai 2023 telah selesai, kalau jalan tol itu hanya sembilan tahun ini selesai 2.040 kilometer, tapi kalau jalan desa sembilan tahun ini telah selesai 326 ribu kilometer jalan desa. Ini enggak pernah ada yang hitung,” kata Presiden.
Selain untuk pembangunan jalan, dana desa yang diberikan pemerintah juga menghasilkan sejumlah infrastuktur pendukung lainnya, seperti embung, jembatan, hingga pasar desa. Presiden pun minta tokoh agama yang masuk ke desa untuk ikut serta membantu pemerintah melakukan fungsi pengawasan terhadap dana desa.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Bupati Cianjur, Herman Suherman, dan Ketua Umum PP Parmusi, Usamah Hisyam.
Editor : Sabar Subekti
Serangan Militan Pakistan Menewaskan 16 Tentara
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Militan Pakistan melancarkan serangan berani pada malam hari di sebuah po...