Jokowi Apresiasi Kiprah NU Menjaga NKRI
BALIKPAPAN, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo mengapresiasi kiprah Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
“Terima kasih atas kiprah NU selama ini dalam menjaga NKRI dan dalam menjaga Pancasila. Pandangan hubbul wathan minal iman, juga NKRI harga mati, telah merangkai persatuan dan kesatuan bangsa,”kata Jokowi ketika menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, hari Senin (31/1).
NU, katanya, telah berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bersatu dalam keberagaman dan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain. NU juga telah terus-menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi, dan kebangsaan.
Selain itu, NU dinilai dapat menunjukkan wajah Islam, menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia, serta menunjukkan agama dan budaya yang bersanding saling memperkaya satu sama lain.
NU memiliki kekuatan yang sangat besar, yang tidak hanya berkontribusi untuk Indonesia tetapi juga untuk dunia. Kekuatan tersebut didukung oleh jumlah warga NU yang sangat besar dan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri.
Potensi Yang Perlu Dirajut
“NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar,” kata Jokowi. Talenta-talenta muda hebat yang dimiliki NU juga makin banyak jumlahnya dan tersebar dalam beragam profesi sehingga membuat NU makin memberikan warna dalam dunia baru yang makin berubah. NU juga memiliki jaringan organisasi yang sangat luas yang akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan.
“Semua potensi itu perlu dijahit, perlu dirajut dalam rumah besar NU sehingga NU bisa makin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa, makin berperan dalam dunia yang penuh perubahan dan disrupsi, dalam dunia semakin diwarnai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa situasi dunia yang cepat berubah turut menuntut hadirnya cara-cara baru yang kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, diperlukan ruang yang lebih besar untuk warga NU tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru.
“Oleh sebab itu, kenapa saya sampaikan pada Muktamar yang lalu, pemerintah siap memberikan konsesi yang besar tapi secara profesional sesegera mungkin. Saya sudah siapkan. Enggak mungkin saya memberikan ke NU yang kecil-kecil. Saya pastikan yang gede,” kata Presiden.
Presiden Jokowi pun meyakini kemandirian dan kewirausahaan sosial di Nahdlatul Ulama akan semakin kokoh dan dapat menjadi bagian penting dari kebijakan transformasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari transformasi hijau yang berkelanjutan dan inklusif, transformasi digital ekonomi, serta peningkatan kelas UMKM.
Menawarkan Perdamaian, Toleransi dan Persatuan
Tidak hanya bidang ekonomi, dukungan dari organisasi NU juga dinilai dapat membuat para aktivis NU makin giat mengisi forum-forum dunia di berbagai bidang lainnya, baik di bidang keagamaan, bidang sosial, bidang kemanusiaan, serta pengembangan ilmu dan pengetahuan.
“NU juga perlu mempunyai beberapa universitas dan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama cabang luar negeri, mengirim lebih banyak lagi juru dakwah hebat di berbagai negara, menawarkan perdamaian, toleransi, dan persatuan,” katanya.
Jokowi mengucapkan selamat kepada seluruh Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027 dan berharap agar jajaran pengurus diberikan kemudahan serta kekuatan dalam menjalankan amanah kepengurusan dengan sebaik-baiknya.
“Atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus PBNU massa khidmat Tahun 2022 sampai dengan tahun 2027 di bawah kepemimpinan Rais Aam Bapak KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Bapak KH Yahya Cholil Staquf,” kata.
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...